Header Ads

Lirik Lagu Ebiet G Ade Kumpulan Lengkap

lirik lagu ebiet g ade kumpulan Lengkap

Lirik Lagu Ebiet G Ade Mp3 - Lagump3mu.com - Hai pecinta music pop kali ini admin cantik akan berbagi info mengenai lirik lagu ebiet g ade yang dipopulerkan oleh ebiet g ade Lagu yang sepertinya akan dikenang sepanjang masa karena lagu lagu ciptaan beliau ini sangat enak didengar. Jika kalian suka dengan Mp3 lagunya silahkan beli kaset dan CD yang asli dari artis yang bersangkutan ya.

lirik lagu ebiet g ade ayah, lirik lagu ebiet g ade berita kepada kawan, lirik lagu ebiet untuk kita renungkan, lirik lagu ebiet g ade elegi esok pagi, lirik lagu ebiet g ade nyanyian rindu, lirik ebiet g ade untuk kita renungkan, lirik lagu ebiet masih ada waktu, lirik lagu ebiet g ade menjaring matahari dan masih banyak yang lainnnya juga ada disini. selamat bernyanyi.

Kumpulan Lirik Lagu Ebiet G Ade Lengkap Terpopuler

Nama: Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far
Tempat, Tgl Lahir : Wonodadi, Jawa Tengah, Indonesia 21 April 1954
Album Hits "Camellia III" (1980) 

Lirik lagu: Asmara Satu Ketika

(hm ho ha ha ) hu
Ketika kubuka jendela kegetiran datang menyergap, ah
Apakah karena hembusan angin bawa aroma rumput basah?
Gemuruh air hujan menumpas nyanyianku
tentang asmara yang sirna terkubur dalam dada
Aku kembali terduduk di atas kebekuan bara hati

Ketika 'ku berjalan sendiri menyusuri sungai berliku
Apakah langkah kubawa ke hulu ataukah ke muara?
Gemuruh suara hati menikam kebisuan
ketika cintaku kandas terkubur dalam jiwa
Aku kembali terduduk di atas kebekuan bara hati

(hm ha ha hu hu hu hu hu) hu

Gemuruh air hujan menumpas nyanyianku
tentang asmara yang sirna terkubur dalam dada
Aku kembali terduduk di atas kebekuan bara hati

Oh, malam dengarkanlah syair dari nyanyianku
Barangkali akan dapat menolongku
Coba bawakan dia meski hanya lewat mimpi
Oh, kelam bicaralah, ho ho, demi semi cintaku
hu ho ho ho ho ho demi semi cintaku
hu ho ho ho ho ho demi semi cintaku
hm hm hm demi semi cintaku
hu ho ho ho ho ho demi semi cintaku


Ayah Aku Mohon Maaf - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Ayah Aku Mohon Maaf

Dan pohon kemuning akan segera kutanam
Satu saat kelak dapat jadi peneduh
Meskipun hanya jasad bersemayam di sini
Biarkan aku tafakkur bila rindu kepadamu

Walau tak terucap aku sangat kehilangan
Sebahagian semangatku ada dalam doamu
Warisan yang kau tinggal petuah sederhana
Aku catat dalam jiwa dan coba kujalankan

Meskipun aku tak dapat menungguimu saat terakhir
Namun aku tak kecewa mendengar engkau berangkat
Dengan senyum dan ikhlas aku yakin kau cukup bawa bekal
Dan aku bangga jadi anakmu

Ayah aku berjanji akan aku kirimkan
Doa yang pernah engkau ajarkan kepadaku
Setiap sujud sembahyang engkau hadir terbayang
Tolong bimbinglah aku meskipun kau dari sana

Sesungguhnya aku menangis sangat lama
Namun aku pendam agar engkau berangkat dengan tenang
Sesungguhnyalah aku merasa belum cukup berbakti
Namun aku yakin engkau telah memaafkanku

Air hujan mengguyur sekujur kebumi
Kami yang ditinggalkan tabah dan tawakkal

Ayah aku mohon maaf atas keluputanku
Yang aku sengaja maupun tak kusengaja
Tolong padangi kami dengan sinarnya sorga
Teriring doa selamat jalan buatmu ayah tercinta


Bahasa Matahari - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Bahasa Matahari

Seringkali aku tak mampu menangkap
isyaratmu lewat cuaca
Matahari, ombak di laut
sering membisikkan
yang bakal terjadi

Kadangkala aku memilih berdusta
mengkhianati suara hati
Sesungguhnya kejujuran
dapat menangkal semua malapetaka
Mari kita mencoba bersahabat dengan alam,
bumi, langit dan matahari
Bahasa mereka kita pelajari
Tentunya dengan kalimat jiwa yang rahasia
Tuhan menghendaki kita pelihara
bumi beserta s'luruh isinya

du du du du du du du du du du du du du
Untuk itu kita harus memahami
du du du du du du du du du du du du du
bahasa matahari

Sesungguhnya aku tak mampu menjawab
ketika anakku bertanya,
"Kemanakah angin berhembus,
seberapa banyakkah tempat berteduh?"
Mari kita mencoba bersahabat dengan alam
bumi, langit dan matahari
Bahasa mereka kita pelajari
Tentunya dengan kalimat jiwa yang rahasia
Tuhan menghendaki kita pelihara
bumi beserta s'luruh isinya

Untuk itu kita harus belajar
bahasanya semak belukar
du du du du du du du du du du du du du
Untuk itu kita harus memahami
du du du du du du du du du du du du du
bahasa matahari


Berita Kepada Kawan - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Berita Kepada Kawan

Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan

Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan

Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari

Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit

Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang


Berjalan di Hutan Cemara - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Berjalan di Hutan Cemara

Berjalan di hutan cemara
Langkahku terasa kecil dan lelah
Makin dalam lagi
Ku ditelan fatamorgana

Tebing tanah basah di pinggir jalan setapal
Seperti garis wajahmu
Teduh dan kasih
Makin dalam lagi
Ku dicengkam kerinduan

Kabut putih melintas di jalanku
Jarak pandangku dua langkah ke depan
Ada seberkas cahaya
Menembus rimbun dedaunan
Sanggupkah menerangi jalanku

Dan aku berharap
Kapankah kiranya
Sampai di puncak sana
Aku kan bertanya siapa diriku
Aku kan bertanya siapakah Kamu
Aku kan bertanya siapa mereka
Aku kan bertanya siapa kita


Berjalan Diam Diam - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Berjalan Diam Diam

Berjalan diam-diam ternyata banyak makna
Setiap sudut dapat aku lihat
semua yang tersembunyi serta merta kubuka
Kotor berdebu, kumuh dan kusam
Seperti apa adanya

Angin menampar-nampar membuatku terperangah
Aku terhenti di kaki bukit
Ranting kering kerontang patah berderak-derak
Sejuta anak sakit dan lapar
menari-nari di mataku, bernyanyi-nyanyi di jiwaku

Gemuruh tanah runtuh menimpa kepala
seiring jerit ngilu menyayat
Gemuruh gumam doa, gerimis air mata
Simpati hanya lewat jendela
Terlampau jauh untuk diraih
Bunga-bunga karang merenda buih air, pecahkan gelombang
Mereka terus merangkak menggapai batang angin
kita tak melihat ho... ho ho

Mari kita bersama-sama berkaca
Lihat luka bernanah di wajah kita
Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya

Gemuruh tanah runtuh menimpa kepala
seiring jerit ngilu menyayat
Gemuruh gumam doa, gerimis air mata
Simpati hanya lewat jendela
Terlampau jauh untuk diraih
Bunga-bunga karang merenda buih air, pecahkan gelombang
Mereka coba merangkak menggapai batang angin
kita tak melihat ho... ho ho

Mari kita bersama-sama berkaca
Lihat luka bernanah di wajah kita
Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya

Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya


Biarkanlah Hati Yang Bicara - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Biarkanlah Hati Yang Bicara

Coba diam sejenak, amati suara angin
Barangkali di sana ada yang engkau cari
Coba dekapkan wajahmu di bawah sinar lampu
Tak perlu kau katakan, rindumu telah terbaca ho..
Tumpahkanlah lewat nyanyian
Salah satu cara untuk menyiasati rindu
Kadang-kadang tanpa terasa
tetes air mata membasahi pipi

Coba katakan padaku apa yang engkau inginkan
Barangkali aku mampu melepaskan dukamu
Coba kau dekap hening terbang menembus waktu
Tak perlu kau risaukan luka dan kepedihan hm hm hm
Setidaknya aku dapat
mengajakmu larut dalam gelora nyanyianku
Kadang-kadang tanpa terasa
mataharimu telah bersinar ceria kembali

Simpanlah mimpimu dalam kehangatan mentari
ketika embun masih menggantung
Pejamkan mata, rebahkan jiwa,
biarkanlah hati yang bicara

Kau tak pernah tahu kapan dukamu terobati
Meskipun hujan t'lah mulai turun
Pejamkan mata, rebahkan jiwa,
biarkanlah hati yang bicara

hm ho


Biarlah Aku Diam - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Biarlah Aku Diam

Biarlah aku buang di tengah lautan
Kerinduan yang bergelora memecahkan kepala
Semoga terhempas gelombang dan berhenti mengejarku
Bahkan pernah kucuri sehelai rambutnya
Aku tanam di depan pintu jelas ada maksudnya
Setiap pagi aku langkahi agar dia yang terjerat
dalam bayang-bayanganku
Mungkin aku telah keliru mencoba melupakannya
Kalah dengan semua suara-suara yang menghujat
Walau jauh di dasar hati masih aku simpan senyumnya
Bagaimanakah? Harus bagaimana?
Biarlah aku diam di tengah gelombang
Aku tunggu tetesan embun, kuhirup sampai tuntas
Bayanganya melompat-lompat, bermain dalam fikiran,
bermain dalam impian
Mungkin aku telah keliru mencoba melupakannya
Kalah dengan semua suara-suara yang menghujat
Walau jauh di dasar hati masih aku simpan senyumnya
Bagaimanakah? Harus bagaimana?
Rasakah yang harus kubela? Atau suara mereka?
Biarkanlah aku sendiri
Aku perlu waktu untuk merenung, hu hu hu hu
berfikir, dan kemudian memutuskan
ho ho ho du du du du du du du du du
ho ho ho du du du du du du du du du
ho ho ho du du du du du du du du du
ho ho ho du du du du du du du du du
ho ho ho du du du du du du du du du
ho ho ho du du du du du du du du du


Bias Warna - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Bias Warna

Warna dalam gugusan alis mata
sering terbaca menyesatkan
Sementara di dalam bergejolak,
di luarnya justru seperti bisu

Biru membersitkan kasih yang tulus
Kadang ditafsirkan keliru
Pergumulan yang sengit dengan hidup
Memaksa kita sering pura-pura

Sapuan kuas, nyanyian puisi harus lahir
dari renungan, mengendap di jiwa
dan tuangkan sejujurnya
Rindu, dendam, kata hati
mesti diterjemahkan dalam bahasa yang jernih

Hitam menenggelamkan sisi gelap
Mata sering terpaksa berlagak buta

Sapuan kuas, nyanyian puisi harus lahir
dari renungan, mengendap di jiwa
dan tuangkan sejujurnya
Rindu, dendam, kata hati
mesti diterjemahkan dalam bahasa yang jernih
Marah, luka, duka jiwa
mesti ditumpahkan dengan suara lantang

ho ho ho ho ho ho ho ho
ho ho ho ho ho ho ho ho


Biduk Telah Sarat Dan Kutambatkan - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Biduk Telah Sarat Dan Kutambatkan

Dengar suara angin berdesau semilir
menyentuh legam lenganku telanjang
tengah duduk menunggu fajar
Semburat sinar merah matahari

Lihat pucuk-pucuk daunan melambai
Berbagai kenangan silih berganti
mengisi jiwa, menguak dada
Kepak kelelawar pecahkan bintang

Ingin aku sapa sekejap Kau sirna
seperti di telan bianglala
Getar batang pinus gelombang samudra
Teguhkan bibirku sebut namaMu

Dengar derap langkah serentak terhenti
Menyimak lirih bisikan kalbuku
Ada yang tertinggal, ada yang hilang
Begitu kelam dan sangat dalam

Tinggal sepotong ranting erat kugenggam
Tolong, sambutlah persembahan ini
Heningnya malam bekukan embun
Biduk telah sarat dan kutambatkan


Bingkai Mimpi - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Bingkai Mimpi

Dalam kepekatan mimpiku
wajahMu tersembunyi
Alam semesta, matahari, bintang, rembulan
Semua datang sujud buatMu
Menikam cinta paling dalam
Du du du du du du du
du du du du du
Dari sudut manakah gerangan
aku dapat segera mulai
melukiskan Engkau yang kasat mata namun ada
Bahkan mengalir dalam darah
Hidup t'lah kujanjikan buatmu
Garis-garis aku satukan
menampilkan watak yang beringas
Titik-titik aku kumpulkan
menampilkan rona geriap
Terlalu jauh dari wajahMu
yang agung, teduh, dan kasih
Kini kuyakini sepenuhnya Engkau tak mungkin kugambar
Tinggal kumohon ampunanMu atas kelancangan mimpiku
Dalam kesejukan nafasMu
aku khusyuk sembahyang
Barangkali dapat kutafsirkan makna firmanMu
Peluklah aku dalam damai,
siramilah dengan cinta
Garis-garis aku satukan
menampilkan watak yang beringas
Titik-titik aku kumpulkan
menampilkan rona geriap
Terlalu jauh dari wajahMu
yang agung, teduh, dan kasih
Kini kuyakini sepenuhnya Engkau tak mungkin kugambar
Tinggal kumohon ampunanMu atas kedangkalan mimpiku
Du du du du du du du du
du du du du du du du du
du du du du du du du
du du du du du


Bunga Bunga Cinta - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Bunga Bunga Cinta

Geriapnya seperti sejuta bintang
Pancaran matamu bening cemerlang
Aku pun terkesima, hilanglah kata-kata,
degup jantungku menggelegak,
gelora cinta pun deras mengalir tak terbendung

Semburatnya seperti cipratan embun
tergambar dalam senyumanmu teduh
Ulurkanlah tanganmu, alirkanlah cintamu
Aku terpana tanpa daya
Letih berpacu mengejar impian, bunga cinta

Aku memang lelaki yang tak beruntung
Tak punya apapun yang dapat kubanggakan
Sementara engkau terlalu sempurna
Hampir hanya terwujud dalam bayang-bayang,
hanya dalam bayang

Semburatnya seperti cipratan embun
tergambar dalam senyumanmu teduh
Ulurkanlah tanganmu, alirkanlah cintamu
Aku terpana tanpa daya
Letih berpacu mengejar impian, bunga cinta

Getar-getar cintaku dan cintamu
Terwujudlah semua angan-anganku
Aku ada bersamamu, engkau ada bersamaku
Selamat pagi isi bumi, selamat tinggal bayang-bayang sepi
Selamat tinggal bayang-bayang sepi


Cahaya Hidupku - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Cahaya Hidupku

Kemarin aku melupakanmu
Kemarin aku tak ingat kamu
Namun engkau tersenyum

Dan kini sampai akhir hidupku
Ku mohon jangan tinggalkan aku
Selalu dekat dengamu
Engkaulah segalanya

Rasa sesal tak pernah datang di awal
Ketika, ketika mata rasa dan kata sudah tak berguna
Teringat satu masa ketika aku terlupa
Terlupa akan cinta yang ada di dalam dada
Ku terpesona dengan wanita berbeda
Terpikat dengan sinar cahaya berbeda
Wanita lain yang belum tentu setia
Cahaya yang tidak akan bersinar lama

Tidak seperti sinarmu engkau wanita pujaan hatiku
Malu ku mengakui kesalahanku padamu
Jujur hati ini tak bisa tidur
Ku siapkan waktu berdua denganmu
Saat dimana tak bisa kuganti dengan hatiku
Cinta yang tlah kau beri tak dapat terganti
Hanya dengan untaian kata maaf dari hati ini
Kau cahaya hidupku

Kemarin aku melupakanmu
Kemarin aku tak ingat kamu
Namun engkau tersenyum

Aku adalah lelaki yang akan dibenci
Ketika ku sakiti hati wanita yang mengasihi
Dia beri hati kubalas dengan dusta
Dia beri cinta kubalas dengan luka
Aku terpesona dengan wanita berbeda
Terpikat dengan sinar cahaya berbeda
Wanita lain yang belum tentu setia
Cahaya yang tidak akan bersinar lama

Tidak seperti sinarmu engkau wanita pujaan hatiku
Malu ku mengakui kesalahanku padamu
Jujur hati ini tak bisa tidur
Ku siapkan waktu berdua denganmu
Saat dimana tak bisa kuganti dengan hatiku
Cinta yang tlah kau beri tak dapat terganti
Hanya dengan untaian kata maaf dari hati ini
Kau cahaya hidupku

Kemarin aku melupakanmu
Kemarin aku tak ingat kamu
Namun engkau tersenyum


Camelia 1 - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Camelia 1

Dia Camelia
puisi dan pelitamu
kau sejuk seperti titik embun membasahi daun jambu
di pinggir kali yang bening

sayap-saayapmu kecil lincah berkeping
seperti burung camar
terbang mencari tiang sampah
tempat berpijak kaki dengan pasti
mengarungi nasibmu
mengikuti arus air berlari

dia Camelia
engkaukah gadis itu
yang selalu hadir dalam mimpi-mimpi di setiap tidurku
datang untuk hati yang kering dan sepi
agar bersemi lagi
hmm ... bersemi lagi

kini datang mengisi hidup
ulurkan mesra tanganmu
bergetaran rasa jiwaku
menerima harum namamu

Camelia oh Camelia
Camelia oh Camelia
Camelia oh Camelia


Camelia 2 - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Camelia 2

Gugusan hari-hari
Indah bersamamu Camelia
Bangkitkan kembali
Rinduku mengajakku kesana

Inginku berlari
Mengejar seribu bayangmu Camelia
Tak peduli kau kuterjang
Biar pun harusku tembus padang ilalang

Tiba-tiba langkahku terhenti
Sejuta tangan telah menahanku
Ingin kumaki mereka berkata
Tak perlu kau berlari
Mengejar mimpi yang tak pasti
Hari ini juga mimpi
Maka biarkan ia datang
Di hatimu... di hatimu...


Camelia 3 - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Camelia 3

Di sini dibatu ini
Akan kutuliskan lagi
Namaku dan namamu
Maafkan bila waktu itu
Dengan tuliskan nama kita
Kuanggap engkau berlebihan
Sekarang setelah kau pergi
Kurasakan makna tulisanmu
Meski samar tapi jelas tegas
Engkau hendak tinggalkan kenangan
Dan kenangan
Disini kau petikkan kembang
Kemudian engkau selitkan
Pada tali gitarku
Maafkan bila waktu itu
Kucabut dan kubuang
Kau pungut lagi dan kau bersihkan
Engkau berlari sambil menangis
Kau dakap erat kembang itu
Sekarang baru aku mengerti
Ternyata kembangmu kembang terakhir
Yang terakhir
Oh Camelia, katakanlah ini satu mimpiku
Oh oh oh oh oh
Camelia, maafkanlah segala silap dan salahku
Disini dikamar ini
Yang ada hanya gambarmu
Kusimpan dekat dengan tidurku
Dan mimpiku


Camelia 4 - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Camelia 4

Senja hitam ditengah ladang
Dihujung permatang engkau berdiri
Putih diantara ribuan kembang
Langit diatas rambutmu
Merah tembaga
Engkau memandangku
Bergetar bibirmu memanggilku
Basah dipipimu air mata
Kerinduan, kedamaian oh

Batu hitam diatas tanah merah
Disini akan kutumpahkan rindu
Kugenggam lalu kutaburkan kembang
Berlutut dan berdoa
Syurgalah ditanganmu, Tuhanlah disisimu
Kematian adalah tidur panjang
Maka mimpi indahlah engkau
Camellia, Camellia oh

Pagi, engkau berangkat hati mulai membatu
Malam, kupetik gitar dan terdengar
Senandung ombak dilautan
Menambah rindu dan gelisah
Adakah angin gunung, adakah angin padang
Mendengar keluhanku, mendengar jeritanku
Dan membebaskan nasibku
Dari belenggu sepi


Catatan Seorang Penyair - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Catatan Seorang Penyair

Pengembara, penyair jalanan
Sepi ia semadi di dalam sanggar
Langlang jagat raya
sekejap dari dalam bilik
Berbantal setumpuk buku
Memasang mata dan fikiran

Ada kabar apakah gerangan
dari bumi belahan seberang?
Kami rindu suasana baru
Di sini telah terasa pengap,
di sini telah terasa gelap

Perjalanan di dalam batin
Merangkak di atas langit,
menyusuri semua ngarai
Banyak yang tersembunyi
dan belum sempat terungkapkan
Rahasia lingkar Bima Sakti
Misteri mesti diuraikan

Mari kita kupas seluruhnya
Jangan sisakan barang sedikit
Langkah baru segera kita ambil
Mengakhiri cerita kusam
Salin dengan cerita indah

Mengembara, menembus ruang,
batas mimpi-mimpi, dan alam sadar
Lewat tiga langkah pandangan dan fikiranmu
Tetapi kadangkala kabur
Terpaut jarak terlampau jauh

Marilah kita coba dengarkan
jalan fikirannya yang cemerlang
Siapa tahu dapat kita mengerti
Jangan lihat siapa bicara
tapi dengar apa katanya


Cerita Cinta Suminah dan Tukang Sapu - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Cerita Cinta Suminah dan Tukang Sapu

Malam yang pekat terasa menyiksa
Duduk sendirian di bangku pasar
Nyamuk terbang layang sesekali hinggap
Menunggu pagi datang, menunggu kehidupan

Ia enggan tertidur, ia enggan bermimpi
Senyum yang menawan gadis kebaya jingga ho ho ho
Dinyalangkan matanya, dipeluk erat bayangnya
Suminah pilar timur anak pedagang sayur

Dicari sesobek kertas, dicari sepotong arang
Ia menggambar sebisanya
Asal bisa terungkapkan perasaan yang menggebu
"Suminah, aku cinta kamu!"
Berjalan mengendap-endap menuju sudut pilar timur
Disorongkan hati yang terpanah hm
Semoga hm Suminah mengerti ho ho ho ho

Cinta cucu Adam begitu sederhana
tapi makna yang tersimpul begitu agung
Seorang tukang sapu punya cara sendiri
meramu adonan cinta, ia berhak menikmati

Dicari sesobek kertas, dicari sepotong arang
Ia menggambar sebisanya
Asal bisa terungkapkan perasaan yang menggebu
"Suminah, aku cinta kamu!"
Berjalan mengendap-endap menuju sudut pilar timur
Disorongkan hati yang terpanah ho
Semoga hm Suminah mengerti ho ho ho ho


Cinta Di Kereta Biru Malam - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Cinta Di Kereta Biru Malam

Semakin dekat aku memandangmu,
semakin tegas rindu di keningmu
Gelora cinta membara di pipimu
Gemercik hujan di luar jendela
Engkau terpejam bibirmu merekah
mengisyaratkan hasrat di tanganmu
Selimut biru yang kau ulurkan kepadaku
Penahan dingin di kereta Biru Malam
Kau nyalakan gairah nafsuku, kau hela cinta di dadaku
hm..

Kau ciptakan musik irama tra la la la la la la
Kau ciptakan gerak irama tra la la la la
Kau ciptakan panas irama tra la la la la la la
Kau ciptakan diam irama tra la la la la ha ha ha ha
la la la la hm hm la la la la hm hm la la la la

Butir keringat basah bersatu
Deru nafas birahi pun bersatu
Kereta makin pelan dan berhenti hm hm
Kuulurkan lembut tanganku, kubenahi kusut gaunmu
Engkau tersenyum pahit dan menangis
Selimut biru yang kau ulurkan kepadaku
kini basah bersimbah peluh kita berdua
Kuhempaskan lelah tubuhku, kubuang cinta di dadaku
hm..

Kuciptakan janji irama tra la la la la la la
Kuciptakan ingkar irama tra la la la la
Kuciptakan dosa irama tra la la la la la la
Kuciptakan diam irama tra la la la ha ha ha ha
la la la la hm hm la la la la hm hm la la la la


Cinta Sebening Embun - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Cinta Sebening Embun

Pernahkah engkau coba menerka
apa yang tersembunyi di sudut hati?
Derita di mata, derita dalam jiwa
kenapa tak engkau pedulikan?

Sepasang kepodang terbang melambung
Menukik bawa seberkas pelangi
Gelora cinta, gelora dalam dada
kenapa tak pernah engkau hiraukan?

Reff:
Selama musim belum bergulir
Masih ada waktu untuk saling membuka diri
sejauh batas pengertian
Pintu tersibak, cinta mengalir sebening embun
Kasih pun deras mengalir
cemerlang sebening embun

du du du du du du du du du du hu
Pernahkah engkau coba membaca
sorot mata dalam menyimpan rindu?
Sejuta impian, sejuta harapan
kenapakah mesti engkau abaikan?

Selama musim belum bergulir
Masih ada waktu untuk saling membuka diri
sejauh batas pengertian
Pintu tersibak, cinta mengalir sebening embun

Kasih pun mulai deras mengalir
cemerlang sebening embun

Selama musim belum bergulir
Masih ada waktu untuk saling membuka diri
sejauh batas pengertian
Pintu tersibak, cinta mengalir sebening embun

ho ho hu hu hu hu hu hu
du du du du du du du du
du du du du du du du du


Cintaku Kandas Di Rerumputan - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Cintaku Kandas Di Rerumputan

Aku mulai resah menunggu engkau datang
Berpita jingga, sepatu hitam
Kau bawa cinta yang kupesan ho...
Aku mulai ragu dengan keberanianku
Berapa cinta kau tawarkan?
Berapa banyak yang kau minta? Ha
Aku merasa terjebak dalam lingkaran membiusku
namun dorongan jiwa tak sanggup kutahan
Iblis manakah yang merasuk
aku memilih cara ini?
Mungkin karena 'ku merasa tak punya apa-apa
Dan ketika engkau datang
aku pejamkan mataku
Samar kudengar suaramu lembut memanggil namaku
Seketika sukmaku melambung
Kuputuskan untuk berlari menghindarimu sejauh mungkin
Cintaku kandas di rerumputan
ho ho ho ho ho ho ho ho ho
du du du du du du du du du
du du du du du du ho ho ho ho
du du du du du du du du du du du du du du du
Aku mulai sadar cinta tak mungkin kukejar
Akan kutunggu, harus kutunggu
sampai saatnya giliranku
Dan ketika engkau datang
aku pejamkan mataku
Samar kudengar suaramu lembut memanggil namaku
Seketika sukmaku melambung
Kuputuskan untuk berlari menghindarimu sejauh mungkin
Cintaku kandas di rerumputan
ho ho ho ho ho ho ho ho ho
du du du du du du du du du
du du du du du du ho ho ho ho
du du du du du du du du du du du du du du du
ho ho ho ho ho ho ho ho ho
du du du du du du du du du
du du du du du du ho ho ho ho
du du du du du du du du du du du du du du du


Cita Cita Kecil Si Anak Desa - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Cita Cita Kecil Si Anak Desa

Aku pernah punya cita-cita hidup jadi petani kecil
Tinggal di rumah desa dengan sawah di sekelilingku
Luas kebunku sehalaman 'kan kutanami buah dan sayuran
Dan di kandang belakang rumah kupelihara bermacam-macam peliharaan
Aku pasti akan hidup tenang, jauh dari bising kota yang kering dan kejam
Aku akan turun berkebun mengerjakan sawah ladangku sendiri
dan menuai padi yang kuning bernas dengan istri dan anakku
Memang cita-citaku sederhana sebab aku terlahir dari desa
Istriku harus cantik, lincah, dan gesit
Tapi ia juga harus cerdik dan pintar
Siapa tahu nanti aku 'kan terpilih jadi kepala desa
'kan kubangkitkan semangat rakyatku dan kubangun desaku
Desaku pun pasti mengharap aku pulang
Akupun rindu membasahi bumi dengan keringatku
Tapi semua itu hanyalah tergantung padaNya jua
Tapi aku merasa bangga setidak-tidaknya ku punya cita-cita
Tapi aku merasa bangga setidak-tidaknya ku punya cita-cita


Dan Hari Ini Engkau - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Dan Hari Ini Engkau

Lembut suara seruling entah siapa gerangan yang meniup
Bak tetes embun tatkala kau terjaga
Tak ada lagi tanda tanya apakah esok bakal jadi milikmu

Dan sinar matahari merangkak bangkit tinggalkan kaki langit
Menyongsong hari ini yang penuh harapan
Berkemaslah tinggalkan masa silam yang dibelenggu kegelapan

Marilah kita bersyukur
Bersama-sama ucap Alhamdulillah
Dan kita peringati setiap kali dengan Zikrullah
Kita buka langkah baru lembar-lembar keindahan
dengan Bismillah

Dan hari ini engkau dengan tegar
Ucapkan selamat tinggal kepada kebodohan
Kepada terik jalanan
Kepada langkah yang termangu dan kau bawa
Dengan hati goyah


Demikianlah Cinta - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Demikianlah Cinta

Kata demi kata ku rangkai untukmu
Nampaknya tak sepenuhnya kau mengerti
Memang yang ku tulis kalimat bersayap
karena begitulah puisi
Namun sesungguhnya
Aku hanya ingin mengatakan
Aku cinta kamu
Cinta seperti kupu-kupu yang terbang melayang
Sayapnya warna-warni memabukkan
Bila kau kejar ia terbang semakin jauh
Bayangnya pun tak mampu kau raih
Bila engkau diam ia akan datang menghampiri
Hinggap di hatimu
Kekasihku ulurkan jemari tanganmu
Dekaplah aku ke dalam helaan nafas
Oh, rindu biarkanlah terbakar
Oh, cemburu biarkanlah membara
Sebab, oh, demikianlah cinta



Dendang Kita Bersama - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Dendang Kita Bersama

Setiap nyanyian cinta mesti terdengar lembut,
penuh bisikan rindu, penuh kembang pemanis
Air mata pun tetes, getar jantung berdetak
Puisi jingga kita terlena

Dendang belantara orkes kehidupan
kadang jantan perkasa, kadang rintih memelas
Angin gunung dan ngarai bagai konser simfoni
Adanya kekal, adanya abadi

Kawan, mari kita coba fikir sejenak
bila kita tengah mabuk asmara
Bumi menjadi sempit, langit pun menjepit
Lalu lalang kehidupan terhenti

Kenapakah setiap kali kita merasa kehilangan?
Aku usulkan singkirkan saja
Kita dengar nyanyian alam, kita simpan jadi nyanyian
ho ho ho hm... du du du du du hm hm...

Dendang kebebasan gema potret merdeka
lahir dari jiwa tenteram sejahtera
Setiap orang pun bebas untuk turut bernyanyi
meskipun sumbang lepas terdengar

Kawan, mari kita coba fikir sejenak
bila kita tengah mabuk asmara
Bumi menjadi sempit, langit pun menjepit
Lalu lalang kehidupan terhenti

Kenapakah setiap kali kita merasa kehilangan?
Aku usulkan singkirkan saja
Kita dengar nyanyian alam, kita simpan jadi nyanyian
ho ho ho hm... du du du du du hm hm... ho...



Dengarkanlah Kata Kataku - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Dengarkanlah Kata Kataku

Secepat mungkin engkau harus berhenti
menghabiskan nafas di luar
Kenikmatan dunia sering membuat lena
Tak ada yang dapat mencegah
selain engkau sendiri
Sebelum terjerumus semakin jauh
sebaiknya engkau berhenti
Secepat mungkin engkau harus pulang
menghabiskan mimpi yang hilang
Kenyataan hidup terkadang menyakitkan
Tak ada yang mampu merubah
selain engkau sendiri
Sebelum senja merebut mentari
sebaiknya engkau berhenti
Secepat mungkin engkau harus padamkan
bara api panas membakar
Gemerlap cahaya akan segera sirna
bersama turunnya senja
Dengarkanlah dengan hatimu
Jangan engkau dengar dengan jiwa buta
Dengarkanlah kata-kataku
Jangan engkau melihat siapa aku
Dengarkanlah kata-kataku
Jangan engkau melihat siapa aku
Dengarkanlah dengan hatimu
Jangan engkau dengar dengan jiwa buta
Dengarkanlah kata-kataku
Jangan engkau melihat siapa aku
Dengarkanlah dengan hatimu
Jangan engkau dengar dengan jiwa buta
Dengarkanlah kata-kataku
Jangan engkau melihat siapa aku


Di Tikungan Jalan Cintaku Tertambat - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Di Tikungan Jalan Cintaku Tertambat

Sebelumnya aku tak pernah peduli
sampai aku melihat alismu
Sebelumnya tak pernah aku perhitungkan
kehadiranmu dalam hati
Di tikungan jalan mata kita bertaut
Ada getar-getar dari balik jeruji pagar
hm ho ho ho ho ho ho ho ho
Sebenarnya 'ku dapat langsung mendatangimu
namun tak ada keberanian
Hanya lewat kerlingan yang sengaja kupertajam
dan bersiul nyanyian cinta (mm)
Di tikungan jalan jiwaku kini tertambat
Ada lagu yang mengalun dari balik rimbun daun
Sekali waktu aku secara tak sengaja
melihatmu tengah bercumbu
di balik jendela kaca ho
ho ho ho robek jantungku
ho ho ho luka sangat dalam
ho ho ho kau tak pernah tahu
ho ho ho ho tak ada yang tahu
Sebenarnya 'ku dapat langsung mendatangimu
namun tak ada keberanian
Hanya lewat kerlingan yang sengaja kupertajam
dan bersiul nyanyian cinta (mm)
Di tikungan jalan jiwaku kini tertambat
Ada lagu yang mengalun dari balik rimbun daun
Sekali waktu aku secara tak sengaja
melihatmu tengah bercumbu
di balik jendela kaca ho ho ho
ho ho ho robek jantungku
ho ho ho luka sangat dalam
ho ho ho kau tak pernah tahu
ho ho ho ho tak ada yang tahu
ho ho ho robek jantungku
ho ho ho luka sangat dalam
ho ho ho kau tak pernah tahu
ho ho ho ho tak ada yang tahu


Dia Lelaki Ilham Dari Sorga - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Dia Lelaki Ilham Dari Sorga

Dia yang berjalan melintasi malam
adalah dia yang kemarin dan hari ini
akan selalu menjadi ribuan cerita
karena dia telah menempuh semua perjalanan
Dia berjalan dengan kakinya,
dia berjalan dengan tangannya,
dia berjalan dengan kepalanya
tetapi ternyata ia lebih banyak berjalan dengan pikirannya

Dia jelajahi jagat raya ini
dengan telanjang kaki dan tubuh penuh daki
Meskipun ia lebih lapar dari siapapun,
meskipun ia lebih sakit dari siapapun
ia menempuh lebih jauh dari siapapun
Meskipun ia lebih miskin dari siapapun,
meskipun ia lebih nista dari siapapun
Tetapi ternyata ia lebih tegak perkasa dari siapapun

Batu-batu seperti menyingkir
sebelum ia datang, sebelum ia lewat
Semak-semak seperti menguak
sebelum dia injak, sebelum dia menyeberang
Ia berjalan dengan matanya,
ia berjalan dengan perutnya,
ia berjalan dengan punggungnya
tetapi ternyata ia lebih banyak berjalan dengan fikirannya

Gadis-gadis selalu menyapa
karena dia tampan meskipun penuh luka
Kata-katanya tak bisa dimengerti
Tetapi selalu saja akhirnya terbukti
ia lelaki gagah perkasa,
ia lelaki ilham dari sorga,
ia lelaki yang selalu berkata,
"bahwa kita pasti akan kembali lagi kepadaNya."
du du du du du du du du du du du du


Dimanakah Matahariku - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Dimanakah Matahariku

Pokok pinus di tengah hutan
terduduk ia sendiri
menjerit tak bersuara
Angin gunung basa-basi
menyapa dan terbang entah ke mana

hu hu hu ho ho

Jalan setapak terbungkus kabut
darahku dan jiwaku
menyatu ditelan bumi
kerlap-kerlip kunang-kunang
memancarkan kebisuan

Aku berjalan hanya dengan mata hati,
bernafas hanya dengan tekad
Aku mendaki penuh dengan teka-teki
Di manakah matahariku?

Aku terantuk sebatang dahan
melintang di depanku
menghentikan pengembaraan
Tanda tanya, gundah hati
kapankah akan terjawab?

Di sinilah, di dalam dada
menetes temurun cintaku bara hidup
Di sinilah di dalam jiwa
mengalir hasratku mengikuti petunjukMu
mengikuti petunjukMu




Doa Sepasang Petani Muda - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Doa Sepasang Petani Muda

Mari kita tunggu datangnya hujan
Duduk bersanding di pelataran
sambil menjaga mendung di langit
agar tak ingkar, agar tak pergi lagi
Kasih, kemarilah duduk merapat
sama-sama tengadahkan wajah
agar lebih tegar kita memohon
turunnya hujan basahi bumi ini
Kau dengar ada jeritan
ilalang yang terbakar dan musnah
Usah menangis
simpan di langit
Jadikan mendung
segera luruh jatuh ke bumi
Basahi ladang kita yang butuh minum
basahi sawah kita yang kekeringan
basahi jiwa kita yang putus asa
Kemarau ini begitu mencekam
Kasih, kemarilah duduk merapat
sama-sama tengadahkan wajah
agar lebih tegar kita memohon
turunnya hujan basahi bumi ini
Kau dengar ada jeritan
ilalang yang terbakar dan musnah
Usah menangis
simpan di langit
Jadikan mendung
segera luruh jatuh ke bumi
Basahi ladang kita yang butuh minum
basahi sawah kita yang kekeringan
basahi jiwa kita yang putus asa
Kemarau ini begitu mencekam


Dongeng Dari Negeri Antah Berantah - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Dongeng Dari Negeri Antah Berantah

Hormatilah jabatanku, putra tunggal kepala kampung
Punya hak untuk tolak pinggang memerintah hm... hu...
Kupelihara kesombongan, sorot mata segalak mungkin
untuk menjaga martabat dan wibawa

Hari ini aku dipanggil menghadap ayah terhormat
Melaporkah tugasku mengelola dagang model putra bangsawan
Cara yang aku terapkan gampang, tak perlu berfikir
yang penting bisa memanfaatkan kesempatan, jabatan ayahku
semua berjalan lancar
hm... ho.. ho..

Betapa aku tersinggung dengan seorang patriot
Berani ia mengecam tingkahku hm... ho...
Untung saja lima pengawalku segera melingkus tulang belulang
Caci maki aku semburkan di kupingnya:

"Kuingatkan sekali lagi, aku putra kepala kampung
Jangan coba melawan kalau tak ingin susah, sebaiknyalah kau diam
Aku jalankan perintah ayahanda yang agung
menindas nyali rakyatku agar tak banyak tingkah, agar semua bisu
menurut selalu patuh."
hm hm hm

Inilah cerita keji dari negeri antah berantah
Sepantasnyalah jadi timbangan bagi kita hm... hu..
Meskipun hanya dongengan tapi cukup meremas jantung
Semoga saja takkan terjadi di negri ini.
ho ho hm hm hu...... hm hm hm ho ho ho ho ho ho ho


Dosa Siapa Ini Dosa Siapa - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Dosa Siapa Ini Dosa Siapa

Kudengar suara jerit tangismu
sesepi gunung
Kulihat bening bola matamu
sesejuk gunung

Oh oh engkau anakku
yang menanggungkan noda
sedang engkau terlahir
mestinya sebening kaca
Apa yang dapat kubanggakan
Kata maafku pun belum kau mengerti

Dosa siapa, ini dosa siapa
salah siapa, ini salah siapa
Mestinya aku tak bertanya lagi

Kudengar ceria suara tawamu
menikam jantung
Kulihat rona segar di pipimu
segelap mendung

Oh oh engkau anakku
yang segera tumbuh dewasa
dengan selaksa beban
mestinya sesuci bulan
Apa yang dapat kudambakan
Kata sesalku pun belum kau mengerti

Dosa siapa, ini dosa siapa
Salah siapa, ini salah siapa
Jawabnya ada di relung hati ini


Dua Menit Ini Misteri - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Dua Menit Ini Misteri

Dalam keranda hitam tubuhmu terbujur
Ada misteri yang tak pernah terungkap
Alis matamu tebal menyimpan rahasia
Adakah waktu akan mampu mengurai

Kematian ini memisahkan kita,
Selamat jalan ho


Dzaffin - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Dzaffin

Sinar bulan jatuh di arena ini
Lelaki menari mengatur langkah hati
Perempuan berhidung mancung
Garis putih di kening bekas berkerudung
Malam ini mereka berdandan,
malam ini mereka berkencan ho..
Ada yang menyematkan kembang di sisi telinga,
ada yang bercerita panjang mimpi semalam,
ada yang diam gelisah kekasihnya tak datang
Mereka seperti kuda binal
yang lepas dari terali kandang ho..
menampak padang rumput subur ho.....
di arena dzaffin

Makin malam suasana semakin panas
Seorang lelaki mabuk turun menari,
perempuan bersorak gembira,
penabuh gendang pun makin bersemangat
Malam ini mereka lupakan ho..
kesepian di rumah seharian
Sayang ketika bulan mulai beranjak
penjaga kandang pun mulai berdatangan
memasang mata kejam di wajah nan keras
Pulang, Aminah, pulanglah, Saleha ho..
Gadis-gadis pun pergi meninggalkan ho.....
arena dzaffin


Eksekusi - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Eksekusi

Apalagi yang ingin kau katakan? Mumpung aku masih di sini
Tumpahkan saja segala-galanya, mungkin aku dapat membantu
Setidaknya akan kukabarkan, derita tengah kau tanggung
Dingin terali, dingin ubin tua, dingin matamu memandang
ho ho ho ho ho...

Ini sisir rapikan rambutmu, rasakan senyum matahari
Engkau masih seperti dulu, murah senyum, dan ramah tamah
Di ujung peluru kau ketemu ajal, tebus kekeliruan
Bertobatlah jiwa dan raga
Tuhan Maha Pengampun
ho ho ho ho ho ho...

Syukur bila lagu ini sampai tembus ke alam baka
Aku kirim doa kesejukan agar sukmamu tenteram istirah
Atas nama bangsa yang bijak dosamu turut terkubur
Atas nama semua kerabatmu aku memaafkan kamu
ho ho ho ho ho ho


Elegi Esok Pagi - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Elegi Esok Pagi

Izinkanlah kukecup kenigmu
Bukan hanya ada didalam angan
Esok pagi kau buka jendela
Kan kau dapati seikat kembang merah
Engkau tahu aku mulai bosan
Bercumbu dengan bayang-bayang
Bantulah aku temukan diri
Manyambut pagi membuang sepi
Izinkanlah aku kenang sejenak perjalanan oh oh oh oh
Dan biarkan kumengerti
Apa yang tersimpan dimatamu oh oh
Barangkali di tengah telaga
Ada tersisa butiran cinta
Dan semoga kerinduan ini
Bukan jadi mimpi di atas mimpi
Izinkanlah aku rindu pada hitam rambutmu oh oh oh oh
Dan biarkan ku bernyanyi
Demi hati yang risau ini oh oh


Episode Cinta Yang Hilang - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Episode Cinta Yang Hilang
Ke manakah akan kucari lagi
butir-butir cintaku yang lama kubuang?
Apakah pada gelombang lautan
atau hiruk pikuk jalanan?
Semua sungai ingin kususuri,
semua bukit akan kudaki,
semua padang belantara akan kutembus
Harus kutemukan lagi sebutir cintaku yang hilang
ditelan dusta kemarau panjang

Kapankah akan kudengar lagi
nyanyian angin dan denting gitarmu?
Apakah pada pancaran rembulan
atau tubuh-tubuh panas jalanan?
Semua bumi ingin kujejaki,
semua langit akan kudaki,
semua bintang-bintang akan kutembus
Harusku temukan lagi sebutir cintaku yang hilang
Ditelan dusta kemarau panjang


Frustasi - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Frustasi

Semalaman
aku terbaring di sini
di balik dinding
bambu yang tua aku sendiri

Buku jariku
meregang, aku ingin berdiri
tapi bulu kudukku
menari lembut dihembus angin

Aku bernyanyi untuk menahan letih
Bukan jatuh cinta padamu, gadis manis
Telah kupejamkan semua mata
bagi cinta kasih yang gemerlapan
Biar kubenahi hasrat di hati
Ke mana pun langkah 'kan kubawa lari
Tubuh dan sukmaku yang dalam sakit
dibakar semangat bumi yang semakin
tak bisa kumengerti

Sekarang pun
aku masih ragu-ragu
mesti ke manakah
mataku memandang jauh?

Aku bernyanyi untuk menahan letih
Bukan jatuh cinta padamu, gadis manis
Telah kupejamkan semua mata
bagi cinta kasih yang gemerlapan
Biar kubenahi hasrat di hati
Ke mana pun langkah 'kan kubawa lari
Tubuh dan sukmaku yang dalam sakit
dibakar semangat bumi yang semakin
tak bisa kumengerti


Gadis Remang Remang - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Gadis Remang Remang

Waktu kau bicara
berhamburlah bujuk manis bagai madu
Melantunkan segala pujian
Bergelora dada setiap lelaki
yang mendengar

Waktu kau menatap
kau rentang busur, kau lepas anak panah
Menuju sasaran akurat
Berbungalah dada setiap lelaki
yang terlena

Gadis, jalan yang kau tempuh rasanya keliru
Malam yang bening ini engkau perlakukan
rumah kegelapan
Aku nasihatkan kepadamu
Tak semua lelaki gampang tergoda
Tak akan lama kau dapat bertahan
di dalam nista

Waktu telah berjalan
Semua mata merobekmu hina dina
Hanya tinggallah satu jalan
Bertobat dan kubur semua kenangan,
gadis jalang

Gadis, mimpimu kusut masai seperti sampah
Malam yang bening ini engkau perlakukan
rumah kegelapan
Aku nasihatkan kepadamu
Tak akan lama nikmat dapat kau reguk
Tak akan lama kau dapat bertahan
di dalam nista


Haruskah Aku Menyerah - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Haruskah Aku Menyerah

Haruskah aku menyerah melawan kebisingan?
Suara hatiku, jeritan jiwaku
menggumpal dalam tanda tanya

Haruskah aku mencari suara-suara burung
di tengah lautan, di atas matahari?
Untuk kugubah jadi nyanyian ho

Semua bukit telah aku coba daki,
semua laut kuseberangi
Agar semakin besar rasa keyakinanku
bahwa masih ada nafas di dalam jantungku
untuk kulanjutkan keheningan
du du du du du du du du
du du du du du du du
du du du du du du du du
du du du du du du du

Haruskah aku mencari suara-suara burung
di tengah lautan, di atas matahari
Untuk kugubah jadi nyanyian ho

Bahwa masih ada nafas di dalam jantungku
untuk kulanjutkan keheningan
du du du du du du du du
du du du du du du du
du du du du du du du du
du du du du du du du

hu hu hu hu hu
hu hu hu hu hu


Hemat Cintamu - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Hemat Cintamu

Berhentilah sebelum terlambat
Kau terjerumus semakin jauh
Berdiri di pinggir kegelapan

Di sini, di pancuran yang bening
Coba basuh wajah dan jiwamu
Endapkan hasrat dalam dada

Biarkan asmara tumbuh wajar
Bersemi dan kembang selaras langkah
Tak perlu berebut tulang tanpa isi
Sama dengan berebut kebodohan

Hemat cintamu
Simpanlah putik jauh di dalam
Taburkan senyuman
Bangkitkan hidup dan gairah

Berhentilah sebelum terjebak
dalam lingkaran yang memabukkan
Menyingkirlah dari pusaranya

Percayalah pada kebenaran
Ia akan datang menuntunmu,
mengangkatmu dari kegelapan
mengajakmu dalam ketegaran

Hemat cintamu
Jangan kau tabur di jalanan
Belibis pun terbang
Kaki berlumpur bertebaran

Hemat cintamu
Jangan kau tabur di jalanan
Belibis pun terbang
Kaki berlumpur bertebaran

Hemat cintamu
Jangan kau tabur di jalanan
Belibis pun terbang
Kaki berlumpur bertebaran


Hidup 4 - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Hidup 4

Oh rentangkan tanganMu
bersama datang malam
agar dapat kurebahkan kepala
pada bulan di lenganMu

Oh hembuskanlah
nafas iman ke dalam sukma
agar dapat kuyakini
hidup dan kehidupan ini

Di gunung kucari Kamu
Di sini pun kucari Kamu
Di manakah kutemui Kamu
Untuk dalam genggamanMu

Oh bisikkanlah
Kemanakah langkah mesti kubawa
Agar pasti akan bertemu
Untukku tumpahkan rindu

Di lenganMu kutemukan cinta
Di mataMu memancar makna
Rindu ini tak tertahan lagi
Untuk menangis di pangkuanMu


Hidup 5 - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Hidup 5

Di laut alun gelombang deras menerjang tebing,
batu karang ho, adakah Kamu
Di padang ilalang yang tandus,
kemuning, kering terbakar, tersandar lesu,
adakah Kamu?

Aku cari, selalu kucari
di manakah adanya Kamu?
Aku ingin memekik, kupanggil namaMu
Jantung rasa terbelah menahan pekikan diam

Ingin rasanya kuterjang kelam
Ingin kuungkap rahasia malam
Agar rembulan, agar matahari
bersatu untuk mengasuh jiwaku

Kini aku terbaring menunggu Kamu
Datanglah, oh! Datanglah dalam pelukanku ho...

La la la la la la la la la la la
la la la la la la la la la la la
la la la la la la la la la la la
la la la la la la la la la la la

Di padang kembang melati ada perahu bertolak
menembus pekat ho, adalah Kamu?
Di hati terang benderang nyanyian sorga bergema
menikam dada, adalah Kamu?

Aku cari, selalu kucari
Di manakah adanya Kamu?
Aku ingin memekik, kupanggil namaMu
Jantung rasa terbelah menahan pekikan diam

Ingin rasanya kuterjang kelam
Ingin kuungkap rahasia malam
Agar rembulan, agar matahari
bersatu untuk mengasuh jiwaku

Kini aku terbaring menunggu Kamu
Datanglah oh! Datanglah dalam pelukanku ho

La la la la la la la la la la la
la la la la la la la la la la la
la la la la la la la la la la la
la la la la la la la la la la la
la la la la la la la la la la la
la la la la la la la la la la la


Hidup I - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Hidup I

Pernah kucoba untuk melupakan Kamu
dalam setiap renunganku
Melupakan semua yang Kau goreskan
pada telapak tanganku
Dan juga kucoba untuk meyakinkan fikiranku
bahawa sebenarnya Engkau tak pernah ada
bahawa bumi dan isinya ini tercipta kerana
memang harus tercipta

Bahawa Adam dan Hawa tiba-tiba saja turun
tanpa kerana makan buah khuldi dahulu
Dan aku lahir juga bukan kerana campur tanganMu
Hanya kerana ibu memang seharusnya melahirkanku

Tetapi yang kurasakan kemudian
hidup seperti tak bererti lagi
Dan ternyata bahawa hanya kasih sayangMu
yang mampu membimbing tanganku
Oh oh yang mampu membimbing tanganku

Tuhan maafkanlah atas kelancanganku
mencoba meninggalkanMu
Sekarang datanglah Engkau bersama angin
Agar setiap waktu aku bisa menikmati kasihMu (2X)


Hidup II - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Hidup II

Malam ini aku mesti pulang
untuk segera tidur di kamarku yang gelap
Meskipun sebenarnya aku ingin tetap tinggal
untuk menikmati bintang untuk menikmati bulan

Sebentar lagi Kasih beri aku waktu
untuk sekadar mengucapkan selamat malam
Meskipun aku tak dapat melihat wajahMu
tapi hembusan angin cukup menyatakan
kehadiranMu untukku

Dan sekarang aku telah tidur sendiri di kamarku
yang gelap dan dingin penuh angan-angan
Dan sekarang aku telah pulang kembali ke rumah
yang kotor dan kecil penuh cita-cita

Di sinilah di kamarku yang gelap ini
Aku ingin menumpahkan kerinduanku
Di sinilah di kamarku yang dingin ini
Aku ingin menangis di pangkuanMu

Hari ini aku pergi sembahyang
untuk mendekatkan diri kepadaMu
Semoga Kau tahu apa yang kumaksudkan
Semoga Kau lebur dosa dan kesilapanku


Hidup III - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Hidup III

Sekarang aku tengah tengadah ke langit
Berjalan di atas bintang-bintang
Bersembunyi dari bayangku sendiri
Yang sengaja kutinggalkan di atas bukit

Barangkali tanganMu tak kan lagi mengejarku
Untuk merenggut segenap hidupku
Aku yang sembunyi di bawah kulitku sendiri
Kapan lagi akan mampu berdiri

Lihatlah kedua belah tanganku
Yang kini nampak mulai gementar
Sebab ada yang tak seimbang
Antara hasrat dan beban
Atau kerna jiwaku yang kini mulai rapuh
Gampang digoncangkan angin

Lihatlah bilik di jantungku
Denyutnya tak rapi lagi
Seperti akan segera terhenti
Kemudian sepi dan mati


Hidupku MilikMu - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Hidupku MilikMu

Ketika aku mencari cahayaMu
menerobos lewat celah dedaunan
Besilangan semburatMu dalam kabut
Aku terpaku, aku terpana,
aku larut di dalam nyanyian burung-burung
Gemuruh di dadaku
sirna bersama keheningan rimba raya

Ketika aku mendengar suaraMu
Bergema di ruang dalam jiwa,
mengalir sampai ke ujung jemari
Aku mengepal, aku tengadah
Rindu yang aku simpan membawa aku terbang,
menjemput bayang-bayang
Senyap ditelan keheningan rimba raya

Apapun t'lah aku coba dan tak henti bertanya
Setiap sudut, setiap waktu tak surut 'ku mencari
Ke mana, di mana aku lepas dahaga
Kepada siapa aku rebah bersandar
Tak mungkin kubuang
rindu yang semakin dalam bergayut
Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
hm hm

Ke mana, di mana aku lepas dahaga
Kepada siapa aku rebah bersandar
Tak mungkin kubuang
rindu yang semakin dalam bergayut hm
Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
ho ho ho ho

Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
ho hanya untukMu


Huru Hara - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Huru Hara

Sepasang mata elang mengintai dari langit,
membakar-bakar dan buka keriuhan
entah apa yang dimaui
Huru-hara pun semakin tak terkendali,
merentak di sana-sini
Semestinya kita picingkan mata dan telinga
dan bahu membahu mengusirnya

ho ho hm hu

Sepasang tangan kasar menjulur dari bumi,
menghembus-hembuskan suara memuakkan,
memfitnah di kanan-kiri
Huru-hara pun semakin tak terkendali,
merentak di sana-sini
Semestinya kita picingkan mata dan telinga
dan bahu membahu mengusirnya

ho ho hm hm hm
du du du du du du hm hm hu… hu hu

Dengarlah suara gaib dalam dan berwibawa
menyirami sekujur kekacauan, meniupkan kesegaran
Huru-hara pun seketika terhenti
Kedamaian mulai semi
Seharusnya kita dengar apa yang dikatakan
barangkali dialah yang benar

ho ho.. hu.. du du du du du du du hu hu hm hm
du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du
du du du du du du du du du du
du du du du du du du
hu hu hu hu hu


Ingin Kupetik Bintang Kejora - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Ingin Kupetik Bintang Kejora

Mengapa kau tak melihat apa yang aku fikirkan
Semuanya terbuka terbaca di mataku
Mengapa kau tak peduli isyarat yang kukirimkan
lewat sejuta puisi, lewat selaksa bunga

Engkau tetap diam membeku
Kau tepiskan mimpi-mimpiku
Kuhunus pedang cinta, kupekikkan asmara
Semula kau tetap diam
kemudian kau tersenyum
Ingin kupetik bintang kejora
untuk kusematkan di dadamu,
di jantungmu

Mengapa hanya namamu terpatri dalam jiwaku
Haruskah aku menyerah sebelum aku coba

Engkau tetap diam membeku
Kau tepiskan mimpi-mimpiku
Kuhunus pedang cinta, kupekikkan asmara
Semula kau tetap diam
kemudian kau tersenyum
Ingin kupetik bintang kejora
untuk kusematkan di dadamu,
di jantungmu


Isyu - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Isyu

Engkau pasti menuduhku
telah bersekutu dengan setan
Menyangka apa yang kumiliki
aku dapat dari dusta
Engkau mulai kasak-kusuk,
bergunjing ke sana-sini
melilitkan isyu di leherku
mengipaskan suasana panas
Entah apa yang harus kujelaskan
Aku enggan bicara
yang penting suara dalam jiwaku
adalah kebenaran
Biarpun hanya Tuhan yang mendengar
Du du du du du du du du du du
Ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Engkau pasti menduga-duga
aku telan yang bukan milikku
Coba buka catatan di langit
di sana kusimpan kebenaran
Entah apa yang harus kujelaskan
Aku enggan bicara
yang penting suara dalam jiwaku
adalah kebenaran
Biarpun hanya Tuhan yang mendengar
Du du du du du du du du du du
Ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Du du du du du du du du du du du
Ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Du du du du du du du du du du du
Ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Du du du du du du du du du du du
Ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Isyu, isyu, isyu, semua hanya isyu
Isyu, isyu, isyu, semua hanya isyu


Jakarta - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Jakarta

Selamat pagi padamu, Jakarta
di pintumu kau tak sambut tanganku
Hanya suara tawamu kudengar parau, Jakarta
dan nafasmu gemuruh gemerlapan
Seperti sengaja kau ciptakan untukku
Sementara, masih tersisa gema doa di mulutku
Inikah Jakarta? Hanya beginikah sikapmu Jakarta?
Atau aku yang salah bila kukatakan kau tak ramah?
Debu-debu panas di jalanan
nampak sepi dari cinta dan kasih sayang
Tidak seperti di kampungku yang hijau
Di sini takkan kutemui lagi suara seruling
yang ditiup lelaki kecil sambil berbaring
di punggung kerbau yang digembalakannya
Atau nyanyian bambu-bambu seperti musik simfoni
mengiringi anak-anak telanjang bermain
Berkejaran di pematang basah
Selamat malam padamu, Jakarta
Di manakah kau sembunyikan kekasihku?
Atau mataku yang tak mampu lagi mengenali wajahnya?
Sebab, tak ada bau lumpur dan rumput di rambutnya
Seperti ketika dia masih tinggal di kampung
Suka bercanda berdua di bawah malam purnama
Inikah Jakarta? Hanya beginikah kiranya Jakarta?
Kau cambuk punggung siapa saja
yang kalah atau yang tetap bertahan
Bahkan di sini matahari seperti
enggan terbit dari timur lagi
Tidak seperti di kampungku yang damai
Matahari selalu terbit dari sela bukit biru
Dengan warna kuning kemerahan di atas hijau dedaunan
Di bawah burung-burung mulai berterbangan
Di sini aku makin rindu kampungku
Di sini aku makin cinta kampungku
Bersabarlah akan kutundukkan Jakarta untukmu


Jakarta II - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Jakarta II

Ada yang difikirkan sebelum tertidur
Anaknya yang mungil dan bermata jernih
Ada yang disesali kenapa berangkat
Tinggalkan kampung halaman yang ramah tamah

Dikenang kembali wajah bulat telur istrinya
dengan lengan yang legam dan rambut kemerahan terbakar matahari
Seperti didengar lagi gerit daun pintu bambu,
lenguh sapi perahan, dan anak-anak angsa bermain di halaman

Apa yang dibayangkan tentang Jakarta
ternyata sangatlah jauh berbeda
Apa yang diimpikan terpaksa ditanggalkan
Semangatnya yang membara perlahan padam

Kini ia tidur terlentang di pinggiran jalan
Berselimut sarung tua bekal dari kerabatnya yang masih tersisa
Ingin ditulis sepucuk surat buat istrinya
bahwa di Jakarta ini bukanlah tempat yang ramah
dan dia ingin kembali

Tapi sebagai lelaki ia pantang menyerah
Meski badai melanda ia terus melangkah
Ada sepotong doa tersimpan di saku
Kenangan merah jingga memaksanya bertahan


Kado Kecil Buat Istri - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Kado Kecil Buat Istri

Istriku, dengar, dengarlah
dekaplah aku, dekaplah
Aku sangat mencintaimu ho
Mari kita buang duka
Istriku, coba bayangkan
anak kita yang bakal lahir
Kita pasti menyayanginya ho
Mari kita bagi suka
Hendaknya pertengkaran kecil
segera dapat diatasi
Bahkan jadi penyegar cinta kita
Hendaknya perkawinan ini
bukan sekedar cinta kasih
Tapi juga sebuah tanggung jawab
Mari tuntas kita reguk
satu gelas bersama
Bahagia oh! bahagia
Istriku mari renungkan
jalanan terjal berliku
Kita bakal melewatinya ho
Mari kita gandeng tangan
Istriku duduk istirah
atur nafasmu dan tenang
Kita akan segera berangkat ho
belayar menembus pekat
Hendaknya kita 'kan berlabuh
di pantai yang penuh kembang
Harum wangi semerbak
adalah sorga hm
Kita akan buang sauh
berenang ke pinggiran
Peluklah aku dan peluklah
Leburkan jiwa raga kita
kemudian berikrar
Bahagia oh! bahagia
hm du du du du du


Kalian Boleh Coba - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Kalian Boleh Coba

Jemari tanganmu
menari di atas
bilah-bilah piano

Menyanyi bersama
lagu yang kucipta
khusus buat kita berdua

Kalian boleh dengar,
kalian boleh simak
kami jalin suara
Kalian boleh lihat
cara kami merajut
benang-benang asmara
ho ho ho ho ho ho ho

Malam makin larut
Lelawa beterbangan
di atas kepala kita

Doa kita telah usai
Nyanyian kita pun tuntas
tumpah ruah di udara

Kalian pasti lihat,
kalian pasti baca
wajah kami berdua
Kalian boleh tebak
cara kami memilih
putik-putik asmara
ho ho ho ho ho ho ho

Sesungguhnya sangat mudah,
sesungguhnya sangat sederhana
Kami saling memberi,
kami saling mengerti

Ho ho pastilah langit terasa bersih
Nafas harum aroma bunga mawar
Menemani kita bernyanyi bersama
ho ho ho ho ho ho ho
ho ho ho ho ho ho ho

Sesungguhnya sangat mudah,
sesungguhnya sangat sederhana
Kami saling memberi,
kami saling mengerti

Ho ho pastilah langit terasa bersih
Nafas harum aroma bunga mawar
Menemani kita bernyanyi bersama
ho ho ho ho ho ho ho
ho ho ho ho ho ho ho


Kalian Dengarkan Keluhan - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Kalian Dengarkan Keluhan

Dari pintu ke pintu
Kucoba tawarkan nama
Demi terhenti tangis anakku
Dan keluh ibunya
Tetapi nampaknya semua mata
Memandangku curiga
Seakan hendak telanjangi
Dan kulit jiwaku
Apakah buku diri ini selalu hitam pekat
Apakah dalam sejarah orang mesti jadi pahlawan
Sedang Tuhan di atas sana tak pernah menghukum
Dengan sorot mata yang lebih tajam dari matahari
Kemanakah sirnanya
Nurani embun pagi
Yang biasanya ramah
Kini membakar hati
Apakah bila terlanjur salah
Akan tetap dianggap salah
Tak ada waktu lagi benahi diri
Tak ada tempat lagi 'tuk kembali


Kapankah Kita Berlabuh - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Kapankah Kita Berlabuh

Kapankah kita 'kan merapat
di pantai yang kita impikan
untuk menangis sepuas hati,
untuk melepaskan derita ini

Kapankah kita 'kan rasakan
harumnya kembang setaman
Sekian lama kita hanya berlayar
hanya kenal lautan dan lautan

Akan ke manakah kita ini
terlempar jauh, teramat jauh
Sampai di manakah kita kini
Tak nampak lagi kaki langit

Bahtera ini kecil,
gampang terbawa angin
Sekelompok batu karang siap meremukkan
Kapankah kita 'kan berlabuh

Kapankah kita 'kan bertemu
laut yang bening dan biru,
kembang warna warni,
desis ikan bernyanyi
tembang manis, teramat manis

Kapankah kita 'kan berlabuh
Rinduku menggumpal di pantai
Jangan hanya diam
Mari kita berdoa
Berhembuslah angin ke sana

Akan ke manakah kita ini
terlempar jauh, teramat jauh
Sampai di manakah kita kini
Tak nampak lagi kaki langit

Bahtera ini kecil,
gampang terbawa angin
Sekelompok batu karang siap meremukkan
Kapankah kita 'kan berlabuh


Kau Rengkuh Mentari Kau Dekap Rembulan - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Kau Rengkuh Mentari Kau Dekap Rembulan

Rambutmu tergerai ditiup angin
seperti gelombang di samudera
Kau berdiri di padang Sahara
Tubuhmu kotor mandi keringat
Matamu tajam seperti elang
Kau menangkap kilau kedalaman
Kau rengkuh mentari
Kau sirami tubuhmu dengan kemilau cahaya
terpancar ke seluruh penjuru jagat raya
Kau dekap rembulan
Kau lumuri wajahmu dengan sinar keteduhan
menyelimuti bumi beserta isinya
Kami menangis merinduimu,
kami merintih mencintaimu
ho ho
Dalam doa 'ku selalu memuja
Keselamatanmu dan sahabat
serta seluru umat di dunia
Kau rengkuh mentari
Kau sirami tubuhmu dengan kemilau cahaya
terpancar ke seluruh penjuru jagat raya
Kau dekap rembulan
Kau lumuri wajahmu dengan sinar keteduhan
menyelimuti bumi beserta isinya
Kami menangis merinduimu,
kami merintih mencintaimu
Kami menangis merinduimu,
kami merintih mencintaimu
Kami menangis merinduimu,
kami merintih mencintaimu
ho
Kami merintih merinduimu,
kami menangis mencintaimu


Kembara Lintasan Panjang - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Kembara Lintasan Panjang

Perjalanan yang tak pernah kuduga
menelusuri kemarau,
melangkahi hari-hari gelap,
mengais di bumi yang panas

Pemahaman makna yang maha sulit
Menerjemahkan khayalan,
melengkapi semua kenyataan
hidup di alam semesta

Matahari menumbuhkan jaringan fikiran
Kehangatannya mesti kita hayati
Mata hati mungkin jauh lebih banyak melihat
kejujuran sering terkubur di dasar jiwa

Perjalanan yang tak pernah selesai
kecuali atas kehendakNya
Memahami inti kehidupan
Keletihan pun tak terasa

Matahari menumbuhkan jaringan fikiran
Kehangatannya mesti kita hayati
Mata hati mungkin jauh lebih banyak melihat
kejujuran sering terkubur di dasar jiwa,
sering terbenam di bawah mata


KepadaMu Aku Pasrah - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: KepadaMu Aku Pasrah

KepadaMu aku pasrahkan
seluruh jiwa dan ragaku
Hidup dan mati ada di tanganMu
Bahagia, sedih ada di jariMu

Cukup lama aku mencari,
menembus pekat dan menerjang kelam,
menyusuri langkah yang makin jauh
Adalah firmanMu pemandu jalanku

Batu gunung tetap tegap tegar
meski angin geram menerpa
Batu karang tak hendak terhempas
meski ombak menerjang terjang
Rindu keteguhan imanku
Hamparan langit biru ho ho
Kering air mata hapuslah duka
Adalah firmanMu pemandu jalanku

KepadaMu aku memohon
nyalakan semangat, bangkitkan nyali,
robohkan tantangan ombak lautan
Rahasia hidup mesti terpecahkan


Kesaksian Anak Sampah - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Kesaksian Anak Sampah

Perjalanan yang menakjubkan
membuka mata fikiranku
Angin laut menyeret langkahku ke seberang
Aku ingin melihat di sana,
di balik bukit yang tandus

Perjalanan yang menggetarkan
menggugah hati nuraniku
Seorang bocah merangkak timbunan sampah
Ia mengais sisa makanan
Keringat deras mengucur

Ketika aku tanya ia tersenyum jabat tanganku
Ia tak pernah tahu siapa gerangan ayah-ibunya
Yang masih diingat angin pesisir
Ketika ia dihempas ombak ke pantai

Sejak saat itu yang dia tahu
setiap hari harus di sini
Berebut sisa dengan cacing dan burung
untuk menyambung nafas
Dialah anak sampah

Semakin jauh ke lembah di bawah cemara aku merenung
Gemercik air pancuran tak memberiku isyarat apapun
Bayangan anak sampah menghantuiku
Gejala apakah yang tengah terjadi?

Mungkin Tuhan yang mengirimkan saksi
bahkan kita tak ambil peduli
Terbuktilah kita semakin jumawa
Mari tanya bayangan di kaca
Dia tak pernah berdusta


Ketegaran Hati Seorang Pengemis Dan Anaknya - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Ketegaran Hati Seorang Pengemis Dan Anaknya

Kututupi wajah dari terik matahari
Kuseka keringat dengan punggung tangan
Mari kita berteduh di bawah bayangan gedung
Sembunyikan duka, lapar, dahaga

Kugandeng tanganmu, jemari yang kurus
Hayati kemiskinan merangkak ke depan
Anakku tercinta, tengadahlah ke langit
Tuhan pasti mendengar doa kita

Semua langkah yang kita buat
meninggalkan jejak di bumi
Semua nafas yang kita hirup
membawa kristal kehidupan
Singkirkanlah cemburu, buanglah tanda tanya
Tentang kehendakNya membagi nikmat ho
Mungkin yang buat kita masih tersimpan di sorga
Menunggu kita siap menerima

Semua langkah yang kita buat
meninggalkan jejak di bumi
Semua nafas yang kita hirup
membawa kristal kehidupan
Singkirkanlah cemburu, buanglah tanda tanya
Tentang kehendakNya membagi nikmat ho
Mungkin yang buat kita masih tersimpan di sorga
Menunggu kita siap menerima


Ketika Aku Mulai - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Ketika Aku Mulai

Ketika masih belum banyak tahu
Hidup ini kuanggap begitu mudah
Hanya menghirup udara dan menghembuskan kembali
Seperti bermain-main, tak ada beban kupikul di pundakku

Ketika aku mulai kenal gelora
ingin kujelajahi s'luruh sudut bumi
Entah berapa lamanya, entah berapa jauhnya
'kan kutuang dalam jiwa
Dan aku mulai bertemu banyak kesulitan

Malam, tunjukkanlah keheninganmu
Aku tengah bercermin dalam gelap
Telah jauh perjalanan yang aku tempuh,
telah banyak peristiwa aku lihat
Dan sekarang aku merasa berhutang untuk mengisi kemerdekaan
Meskipun hanya lewat nyanyian kuhembuskan ruh perjuangan

Ketika aku mulai beranjak tua
hari-hari terasa semakin singkat
Saatnya untuk mengabdi, berkorban untuk bangsaku
Menembus keterlambatan
Saat aku lahir perang telah usai


Ketika Duka Menyeruak - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Ketika Duka Menyeruak

Ketika engkau datang menawarkan gagasan
kulihat di matamu tak ada yang kau sembunyikan
Aku mulai bertanya, "Di mana cakrawalamu?"
Langit seketika cerah tatkala engkau tersenyum

Kata-katamu mengalir, merambah nadi dan jiwa
ketika angin terhenti, memberi nafas di dada ho ho
Kata-katamu memberi sejuta warna dan makna
bagi kehidupanku, bagi perjalananku
di bumi fana dan di alam kekal

Ketika engkau pergi langit bumi pun menangis
Jejak pengembaraanmu terpatri dalam di dadaku

Kata-katamu mengalir, merambah nadi dan jiwa
ketika angin terhenti, memberi nafas di dada ho ho
Kata-katamu memberi sejuta warna dan makna
bagi kehidupanku, bagi perjalananku
di bumi fana dan di alam kekal
di bumi fana dan di alam kekal


Khilaf - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Khilaf

Makin jauh kau terkubur lingkaran angan-angan
Engkau tak sanggup lepas dari belenggu
Terbenam dalam mimpi yang melambung jauh ke sorga
Dan lupalah segala-galanya

Matamu kaubutakan, telinga tak mendengar perjalanan roda dunia
Engkau menipu diri, menyusup dalam lumpur
Terbang melayang hinggap di keindahan semu

Kawan, demi Tuhan aku rela menangis
Bila saja air mataku dapat membuka kesadaranmu
Kembali melintasi sisa hari dengan bertobat
Buang jauh-jauh mimpi yang memabukkan
Terbukalah mata, marilah kita jalan bersama

Entah apa yang kautangkap dengan kataku ini
Aku masih tetap menghormatimu
Cobalah berfikir waras, hadapi semua tentangan
Maafkan aku terpaksa meninggalkanmu
Maafkan aku terpaksa meninggalkanmu


Kita Hanya Bidak Bidak Catur - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Kita Hanya Bidak Bidak Catur

Jangan terlampau lama engkau membuang waktu
Pastikan dengan diam berangkatlah segera
Kita hanya bidak-bidak cuma punya satu jalan
Merangsak maju ke depan, menggilas rintangan
Sedetik kita lengah dapat berarti banyak
Terlalu dilambungkan mimpi, fikiran pun terkunci
Bencana dan keberuntungan sama-sama nikmat
Menyerah kepada takdir hidup terasa lega
Kita hanyalah bidak-bidak catur
Akan dimainkan selama masih mengasyikkan
Maka jangan bertingkah salah dan membosankan
Tuhan di mana-mana
du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du ho
du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du
Kita hanyalah bidak-bidak catur
Akan dimainkan selama masih mengasyikkan
Maka jangan bertingkah salah dan membosankan
Tuhan di mana-mana, Tuhan Maha Mendengar


Konserto Doa - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Konserto Doa

Ke mari berkumpul, duduk melingkariku,
semua anakku tercinta
Ada yang ingin kuwasiatkan
sebelum aku harus pergi jauh

Jalan kalian masih luas terbentang,
pandai-pandailah memilih
Iman di tangan jangan dilepas
Jadikan azimat penuntun hidup

Terimakasih kami tak terhingga
Petua ayahanda akan kami simpan
di dalam sanubari yang paling dalam
Menjadi pedoman memilih jalan

Legalah sudah hatiku sekarang
Mendengar janji kalian ucapkan
kerna zaman ini tengah bergolak,
membawa iklim buruk panas menyesatkan

Tuhan, bimbinglah anak dan cucuku
yang muda memang banyak lupa
T'lah kutanamkan iman di dada
Semoga mereka memilih jalanMu

hu hu hu hu hu hu hu hu hu hu hu hu hu

(Terimakasih kepadaMu, Tuhan
Engkau tak berpaling dari kami yang lalai
Luluskanlah doa kami bersama
untuk kesehatan ayah tercinta,
untuk seluruh umat seisi dunia
Amin)


Kontradiksi Di Dalam - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Kontradiksi Di Dalam

Aku sering merasa kesal serta bosan
menunggu matahari bangkit dari tidur
Malam terasa panjang dan tak berarti
sementara mimpi membawa pikiran makin kusut

Maka wajar saja bila aku
berteriak di tengah malam
Itu hanya sekedar untuk mengurangi
beban yang memberat di kedua pundakku

Aku ingin segera bertemu dengan wajahmu, pagi
untuk kucanda dan kucumbu
Di situ kudapat cintaku

Aku sering merasa muak serta sedih
bila setiap kali harus kusaksikan
wajah-wajah dusta masih tega tertawa
sementara korban merintih di kedua kakinya

Aku ingin segera bertemu dengan wajahmu, pagi
untuk kucanda dan kucumbu
Di situ kudapat cintaku


Kosong - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Kosong

Ketika diam menjerat aku ke dalam ruang hampa
Angin berhembus, tajam mengiris, menusuk rembulan
BayanganMu seperti lenyap disapu gelombang
Perahuku terombang-ambing dan tenggelam

Ketika hening merenggut aku ke dalam galau jiwa
Suara ranting meronta-ronta, merobek mentari
DekapanMu masih terasa hangat dalam darah
Bintang-gemintang bersembunyi dalam kelam

Kosong, ho ho pikiran hampa menerawang
Kosong, ho ho langit terasa semakin gelap
Entah bermimpi tentang apa, terpenggal-penggal ho..
Entah sujud kepada siapa aku berserah

Kosong, ho ho pikiran hampa menerawang
Kosong, ho ho langit terasa semakin gelap
Mestinya aku hanya diam dalam tawakal ho
atau kuurai air mata dalam sembahyang
atau kuurai air mata dalam sembahyang


Kugandeng Tangan GaibMu - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Kugandeng Tangan GaibMu

Aku ingin mengikutiMu betapa pun jauh
Perjalanan yang bakal mengasyikkan
Menyeberangi laut, menjelajah awan,
menembus langit dan bintang-bintang

Kugandeng tangan gaibMu, dingin pun menjalar,
merasuk kesegenap nadiku,
mengalirkan cinta, meneteskan kasih
Dalam pelukanMu aku terlena

Gemuruh yang aku dengar, adakah suaraMu?
Gemersik daun bergeser aku memanggilMu
Gema yang berputar-putar mengurung mencekam
Aku merasa terpencil sendirian

Getaran di dalam dada turun satu-satu
Bencana demi bencana telah kulewati
Jiwa raga kupasrahkan hanya kepadaMu
Di sinikah, di bukit ini kita 'kan bertemu

Aku hanya ingin bertanya dan butuh jawaban
untuk mengubur segala kekacauan
Di simpang jalan aku harus memilih
berhenti ataukah kulanjutkan

Gemuruh yang aku dengar, adakah suaraMu?
Gemersik daun bergeser aku memanggilMu
Gema yang berputar-putar mengurung mencekam
Aku merasa terpencil sendirian

Getaran di dalam dada turun satu-satu
Bencana demi bencana telah kulewati
Jiwa raga kupasrahkan hanya kepadaMu
Di sinikah, di bukit ini kita 'kan bertemu

Aku hanya ingin bertanya dan butuh jawaban
untuk mengubur segala kekacauan
Di simpang jalan aku harus memilih
berhenti ataukah kulanjutkan

hm hm hm hm hm hm hm du du du du du du du du du


Kupu Kupu Kertas - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Kupu Kupu Kertas

Setiap waktu engkau tersenyum
Sudut matamu memancarkan rasa
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan
Duka dalam yang tersembunyi
Jauh di lubuk hati
Kata katamu riuh mengalir bagai gerimis

Seperti angin tak pernah diam
Selalu beranjak setiap saat
Menebarkan jala asmara
Menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam
Bakar ladang gersang
Entah sampai kapan berhenti menipu diri

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram

Membasuh debu yang lekat dalam jiwa
Mencuci bersih dari segala kekotoran
Aku menunggu hujan turunlah
Aku mengharapkan badai datanglah
Gemuruhnya akan
Melumatkan semua kupu kupu kertas

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram


Lagu Untuk Sebuah Nama - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Lagu Untuk Sebuah Nama

Mengapa jiwaku mesti bergetar
sedang musikpun manis kudengar
mungkin karena kulihat lagi
lentik bulu matamu
bibirmu dan rambutmu yang kau biarkan
jatuh berderai di keningmu
makin mengajakku terpana
kau goreskan gita cinta

mengapa aku mesti duduk disini
sedang kau tepat didepanku
mestinya kau berdiri berjalan kedepanmu
kusapa dan kunikmati wajahmu
atau kuisyaratkan cinta
tapi semua tak kulakukan
kata orang cinta mesti berkorban

mengapa dadaku mesti bergoncang
bila kusebutkan namamu
sedang kau diciptakan bukanlah untukku
itu pasti tapi aku tak mau perduli
sebab cinta bukan mesti bersatu
biar kucumbui bayanganmu
dan kusandarkan harapanku
jatuh berderai dikeningmu


Lakon Anak Anak Bencana - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Lakon Anak Anak Bencana

Mengapa begitu ganas engkau bergejolak?
Semburkan api sebarkan panas ke segala penjuru
ho ho ho hidup kami belum lagi sempat kecukupan
Mengapa datang begitu cepat bencana yang dahsyat?

hm hm... ho ho ho ho ho

Lihatlah, ho... anak-anak kami ho....
Mereka yang hilang kesempatan ho...
main sembunyi dan belajar di sekolah desa
Serentak semuanya duduk bingung di sudut barak
Nampaknya belum sepenuhnya dapat mengerti
apa yang sebenarnya tengah dialami
Sebuah bencana terjadi seperti mimpi
Tuhan, tunjukkanlah jalanan kami

Mengapa begitu cepatnya semua musnah?
Lahar melanda pemukiman yang kami cintai hm hm hm
Izinkanlah kami berfikir yang mungkin keliru
bahwa Engkau tengah menguji ketabahan kami
hm hm hm ho ho ho ho ho

Derita, ho... anak-anak kami ho.....
teronggok ho... dalam penampungan ho..
Kami khawatir bila terlalu lama menderita
Pupus harapan dan dapat merubah jiwa mereka
Menyaksikan betapa kejinya hidup
Hati yang bening dapat berubah keruh
Sebuah bencana terjadi seperti mimpi
Tuhan, tunjukkanlah jalanan kami

hm... ho.. ho ho ho ho ho.... ho ho ho
hm... ho.. ho ho ho ho ho.... ho ho ho


Langit Terluka - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Langit Terluka

Jala api, lidahnya terjulur menyengat wajah bumi
Awan terbakar, langit berlubang menganga
menyeringai bagaikan terluka
Pohon-pohon terkapar letih tanpa daya
Mata air terengah-engah, dahaga
Burung-burung hanya basa-basi berkicau
Lapisan jagat terkelupas
Semua karena ulah kita
Warisan untuk anak cucu nanti ho ho ho ho

Jala api, lidahnya berkelit saat ingin kutangkap
Terlampau naif angan-angan yang kurajut
untuk menyelamatkan dunia
Setiap detik ingin kutanam pepohonan
Mata air kuluahi embun surgawi
Burung-burung kuajari bernyanyi-nyanyi
Kuhapus semua mimpi buruk
dan mekarlah bunga-bunga
Masa depan buat mereka ho ho

Bila matahari bangkit dari tidur
aku mulai berfikir, bagaimanakah caranya
bila sinar rembulan mulai merah menyala?
Aku masih berharap kearifan Yang Kuasa

Bila matahari bangkit dari tidur
aku mulai berfikir, bagaimanakah caranya hu hu
bila sinar rembulan mulai merah menyala?
Aku masih berharap kearifan Yang Kuasa
Dari jendela kamarku dapat aku dengar
Gemercik suara air kali yang tak pernah berhenti
Jangan sampai terhenti biarpun langit terluka


Lolong - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Lolong

Jembatan batu di sebelahku diam
Pancuran bambu kecil memercikkan air
Menghempas di atas batu hitam
Merintih menikam sepi pagi

Pucuk-pucuk cemara bergoyang-goyang
Diterpa angin dingin bukit ini
Seperti mengisyaratkan doa
Rahasia alam diam di sekitarnya

Di sini pun aku mencari Engkau
Setiap kali ku panggili namaMu
Namun selalu saja hanya gema suaraku
yang terdengar rindu

Gadis manis duduk di sebelahku
Menyematkan kembang di saku bajuku
Dan bercerita tentang sepasang burung
Yang bercumbu di atas dahan

Tetapi sepi tetap bergayut di dada
Selalu kuteriakkan kata "Di mana?"
Tetapi rindu tetap bergayut di dada
Selalu kuteriakkan kata "Di mana?"

Ketika pulang aku turun ke kali
Dan berkaca di atas air
Kulihat wajahku letih dan tua
Tapi aku berusaha tertawa
Anggap hidup hanya sandiwara
yang kan berakhir segera


Masih Ada Waktu - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Masih Ada Waktu

Bila masih mungkin kita menorehkan batin
Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
Mengumpulkan bekal perjalanan abadi
Hoo..oo..du..du...du..ouoo...ouoo

Kita pasti ingat tragedi yang memilukan
Kenapa harus mereka yang tertimbun tanah
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta

Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasihnya hanya atas kehendaknya kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun di lalang kepada bintang gemintang

kita dapat mencoba meminjam catatanNya
Sampai kapankah gerangan
Waktu yang masih tersisa
Semuanya menggeleng semuanya terdiam semuanya menjawab tak mengerti
Yang terbaik hanyalah segera bersujud mumpung kita masih di beri waktu


Menjaring Matahari - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Menjaring Matahari

Kabut, sengajakah engkau mewakili pikiranku
pekat, katamu peralat menyelimuti matahari
aku dan semua yang ada di sekelilingku
merangkak menggapai dalam kelam

mendung, benarkah pertanda akan segera turun hujan
deras, agar semua basah yang ada di muka bumi
siramilah juga jiwa kami semua
yang tengah dirundung kehalauan

roda jaman menggilas kita
terseret tertatih-tatih
sungguh hidup sangat diburu
berpacu dengan waktu

tak ada yang dapat menolong
selain yang di sana
tak ada yang dapat membantu
selain yang di sana

dialah Tuhan
dialah Tuhan
oh, oh, oh Tuhan
hmm, hmm, hmm Tuhan


Mimpi di Parang Teritis - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Mimpi di Parang Teritis

Engkau terlena dalam pelukan dingin malam
Matamu terpejam, kembang masih erat kau genggam
Butir pasir beterbangan, sinar bulan berkilauan
Kau tersenyum dalam diam
Kau tertidur makin lelap
Seperti bintang wajahmu gemerlap
Kudekap erat sukmamu, kuselimuti tubuhmu

Aku terjaga, pekik ombak Laut Selatan
Matahari pagi di atas puncak bukit karang
Sebatang pohon kering, membelah matahariku
'ku bertanya kepadamu,
"Mimpi indahkah kau semalam?"
Kiranya kini kau t'lah hilang musnah
seperti namamu yang kutulis di pasir
ditelan ombak Pantai Laut Selatan


Mimpi Mimpi Yang Kandas - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Mimpi Mimpi Yang Kandas

Anak perawan berkebaya
Bersenandung sambil menuai padi
Menunggu kembali kekasih
Terlihat dalam sinar matanya
Rindu

Anak jejaka mengembara
Langlang buana mencari kesempatan
Berkarya, berbakti, mengabdi
Bagi negri tanah tumpah darah
Tercinta

Betapa indah
Mimpi-mimpi yang tergambar dibayangan

Anak perawan terkesima
Membaca surat bersampul biru muda
Jantung pun seperti terhenti
Bibir terkatup
Air mata berlinang

Anak jejaka patah arang
Melambung dan terbanting
Di batu karang
Ternyata begitu sulitnya
Menanggulangi petaka
Yang berutun datang

Dia yang gagal
meraih mimpi-mimpi yang indah gemerlapan


Nasehat Pengemis untuk Istri & Doa untuk Hari Esok Mereka - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nasehat Pengemis untuk Istri & Doa untuk Hari Esok Mereka

Istriku, marilah kita tidur
Hari telah larut malam
Lagi sehari kita lewati
Meskipun nasib semakin tak pasti
Lihat anak kita tertidur menahankan lapar
Erat memeluk bantal dingin pinggiran jalan
Wajahnya kurus pucat, matanya dalam

Istriku, marilah kita berdoa
Sementara biarkan lapar terlupa
Seperti yang pernah ibu ajarkan
Tuhan bagi siapa saja
Meskipun kita pengemis pinggiran jalan
Doa kita pun pasti Ia dengarkan
Bila kita pasrah diri, tawakal

Esok hari perjalanan kita
Masih sangatlah panjang
Mari tidurlah, lupakan sejenak
Beban derita lepaskan

La la la la la la la la la
Dengarkanlah nyanyi
La la la la la la la la la
Dari seberang jalan
La la la la la la la la la
Usah kau tangisi
La la la la la la la la la
Nasib kita hari ini

Tuhan, selamatkan istri dan anakku
Hindarkanlah hati mereka dari iri dan dengki
Kepada yang berkuasa dan kenyang di tengah kelaparan
Oh, hindarkanlah mereka dari iri dan dengki
Kuatkanlah jiwa mereka
Bimbinglah di jalanMu, bimbinglah di jalanMu


Nyanyi Rindu Untuk Ibu - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nyanyi Rindu Untuk Ibu

Tubuhmu yang terbungkuk, tersandar lemah
di kursi kayu tua
Jemari kurus terkulai menggenggam pena
engkau goreskan sajak
Sisa rambutmu perak, tinggal segenggam
Terbaca pahit, kerasnya perjalanan
Nampaknya ingin kautumpahkan seluruhnya
di dalam puisi

Dari alis matamu terbentuk garis
guratan kokoh jiwa
Angin yang deras menghempas tak kau hiraukan
batinmu kuat bertahan
Meskipun raga semakin rapuh
tak pernah risau, selalu tersimpul senyum
Sepantasnyalah kujadikan suri teladan,
potret perjuangan

Oh, oh, oh, ibu,
ada yang ingin kutanyakan padamu
Hasil panenan kemarau ini
sesubur panen yang kita petik bersama
Oh, oh, oh, ibu,
apa kabar sawah kita sepetak
Masih bisakah kita tanami
atau terendam ditelan zaman

Setelah cucumu lahir aku lebih faham
betapa beratnya
membesarkan dan setia melindungi
semua anak-anakmu
Kita yang s'lalu hidup sederhana
kau sanggup mengasuh hingga kami dewasa
Dengarkanlah nyanyian yang aku peruntukkan
buatmu, ibu

Oh, oh, oh, ibu,
ada yang ingin kutanyakan padamu
Hasil panenan kemarau ini
sesubur panen yang kita petik bersama
Oh, oh, oh, ibu,
apa kabar sawah kita sepetak
Masih bisakah kita tanami
atau terendam ditelan zaman


Nyanyian Bumi Seberang (Bumi Ni Pasogit) - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nyanyian Bumi Seberang (Bumi Ni Pasogit)

Menyeberangi danau biru terbentang
bersama istri dan anakku belayar
Singgah di sana, di pulau yang terpencil
di tengah hamparan telaga, menyimpan keindahan
Dan aku pun terperangah ada yang menegurku
Selintas layaknya ia marah dan membentak
Namun ternyata dari sinar matanya
terpancar ketulusan sikap bersahabat
Aku ingin hening dan pejamkan mata
untuk menyimpan apa yang kusaksikan
Suling berserak bercampur songket dagangan
Bertahan dalam kasih bumi leluhur
meskipun alam tak banyak membantu
namun kegigihan sanggup merubah
tandus tanah ini ladang kehidupan
Aku pun terkesima dan enggan pulang
Dan esok harinya kami mendaki
untuk menikmati keindahan dari bukit
dan di sana di tengah lingkaran air
mereka gigih bertahan semangat baja
Aku ingin hening dan pejamkan mata
untuk menyimpan apa yang kusaksikan
Suling berserak bercampur songket dagangan
Bertahan dalam kasih bumi leluhur
meskipun alam tak banyak membantu
namun kegigihan sanggup merubah
tandus tanah ini ladang kehidupan
Aku pun terkesima dan enggan pulang


Nyanyian Burung Dan Pepohonan - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nyanyian Burung Dan Pepohonan

Pernahkah engkau dengar nyanyian burung murai
Ketika gerimis turun langit tertutup kabut?
Bersiul memilukan, berderai menikam mendung
Suara laut pun sirna, terbang entah ke mana

Dan di saat yang lain kala mentari bangkit
menyiram jagat raya kicaunya pun ceria
Bersama semilir angin mengalirlah semangat
Kecipak air kali menyegarkan jiwa

Oh, betapa jauhnya jalan terjal kutempuh
menembus kegelapan, menyibak alang-alang
Oh, murai bernyanyilah mengiringi langkahku
Wajah bumi semakin renta dan penuh luka

Pernahkah engkau dengar nyanyian pepohonan
di tengah belantara sepi menembus kelam?
Kelak tinggal catatan, di sini pernah berdiri
tegar menyengga langit, kini tinggal puing


Nyanyian Cinta Satu Ketika - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nyanyian Cinta Satu Ketika

Jangan coba bicara, mari kita renungkan
Di dalam sepiku kau diam
Terkubur di batas langit, tersapu debu jalanan
Semua duka kita tinggal

Dengar aku yang bernyanyi, pasti bagi kamu
Ikrarkan kita tak lagi bertengkar
Pegang erat tanganku dan jangan lepaskan
Ikatkan benang kasih sayang

Nampaknya mendung segera lewat, matahari bersinar
Semuanya telah dirancang untuk menyambut kita
Tersenyumlah, mari tersenyum
Hari ini milik kita

du du du du du hm hm hm hm hm hu

Jangan paksa menangis, mari kita fikirkan
Sejarah usang kita buang
Senandungkan satu lagu, agar semua kembang mekar
Harumkan jiwa cinta kita

Dengar aku yang bernyanyi, pasti bagi kamu
Ikrarkan kita tak lagi bertengkar
Pegang erat tanganku dan jangan lepaskan
Ikatkan benang kasih sayang

Nampaknya mendung segera lewat, matahari bersinar
Semuanya telah dirancang untuk menyambut kita
Tersenyumlah, mari tersenyum
Hari ini milik kita

du du du du du hu hm hu
du du du du du hu


Nyanyian Getir Tanah Air - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nyanyian Getir Tanah Air

Seringkali aku terjaga terusik dari tidurku
Sepertinya kudengar suara jeritan yang menyayat
Mungkin hanya mimpi yang tak punya makna
atau ini isyarat agar aku mulai bicara
Seringkali aku mencoba membenamkan kepalaku
Bersembunyi dari hiruk pikuk suara yang memilukan
Mungkin aku memang bodoh atau tak peduli
Percaya kegetiran tak selalu berbuah duka
Kusaksikan tangan kotor mulai mencengkeram
Tak ada siapa pun yang dapat mencegah
Orang-orang pandai hanya diam menonton
atau bahkan hanya saling menuding
Mulai kehilangan hasrat kemanusiaan,
mulai kehilangan akal kebersamaan,
mulai kehilangan rasa saling memiliki
Para pemimpin pun tak ada yang peduli
Mungkin aku memang bodoh atau tak peduli
Percaya kegetiran tak selalu berbuah duka
Kusaksikan tangan kotor mulai mencengkeram
Tak ada siapa pun yang dapat mencegah
Orang-orang pandai hanya diam menonton
atau bahkan hanya saling menuding
Mulai kehilangan hasrat kemanusiaan,
mulai kehilangan akal kebersamaan,
mulai kehilangan rasa saling memiliki
Para pemimpin pun tak ada yang peduli
ho ho ho


Nyanyian Kasmaran - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nyanyian Kasmaran

Sejak engkau bertemu lelaki bermata lembut
Ada yang tersentak dari dalam dadamu
Kau menyendiri duduk dalam gelap
Bersenandung nyanyian kasmaran
Dan tersenyum entah untuk siapa

Nampaknya engkau tengah mabuk kepayang
Kau pahat langit dengan angan-angan
Kau ukir malam dengan bayang-bayang

Jangan hanya diam kau simpan dalam duduk termenung
Malam yang kau sapa lewat tanpa jawab

Bersikaplah jujur dan tebuka
Tumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta
Yang panas bergelora

Barangkali takdir tengah bicara
Ia diperuntukkan buatmu
Dan pandangan matanya memang buatmu

Mengapa harus sembunyi dari kenyataan
Cinta kasih sejati kadang datang tak terduga

Bergegaslah bangun dari mimpi
Atau engkau akan kehilangan
Keindahan yang tengah engkau genggam

Anggap saja takdir tengah bicara
Ia datang dari langit buatmu
Dan pandangan matanya khusus buatmu


Nyanyian Ombak - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nyanyian Ombak

Kau campakkan dan kau terlantarkan
kembang yang kupersembahkan kepadamu
sepenuh hati
Kau diamkan bahkan kau tinggalkan
Aku yang tertegun di dalam rindu,
di dalam sepi

Benarkah telah kering kasih sayang di jantungmu
layaknya musim ini berkaca pada sikapmu?
Ranting-ranting patah gemeretak
Belalang pun terbang mencari hijau
Sisi ladangku tak lagi subur
Untuk tumbuhkan cinta kasihmu

Kau dengarkan dan coba renungkan
gelombang di laut nyanyikan rindu
menikam kalbu

Benarkah telah kering kasih sayang di jantungmu
layaknya musim ini berkaca pada sikapmu?
Ranting-ranting patah gemeretak
Belalang pun terbang mencari hijau
Sisi ladangku tak lagi subur
Untuk tumbuhkan cinta kasihmu

Kau dengarkan dan coba renungkan
gelombang di laut nyanyikan rindu
menikam kalbu


Nyanyian Rindu - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nyanyian Rindu

Coba engkau katakan padaku
apa yang seharusnya aku lakukan
bila larut tiba wajahmu terbayang
Kerinduan ini semakin dalam

Gemuruh ombak di pantai Kuta
Sejuk, lembut angin di bukit Kintamani
Gadis-gadis kecil menjajakan cincin
tak mampu mengusir kau yang manis

Bila saja kau ada di sampingku,
sama-sama arungi danau biru
Bila malam mata enggan terpejam
Berbincang tentang bulan merah ho

Du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du

Coba engkau dengar lagu ini
Aku yang tertidur dan tengah bermimpi
Langit-langit kamar jadi penuh gambar
wajahmu yang bening, sejuk, segar

Kapan lagi kita akan bertemu
meski hanya sekilas kau tersenyum
Kapan lagi kita nyanyi bersama
Tatapanmu membasuh luka, ho

Du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du


Nyanyian Pendek Buat Anak Manis Berambut Panjang - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nyanyian Pendek Buat Anak Manis Berambut Panjang

Mestinya aku gembira
banyak gadis yang memandangku
Ada yang cantik dan ada yang manis
Ada yang lincah, ada pula yang diam
Semua menjanjikan kasih sayang
Mestinya aku tertawa
bila mereka bercanda
Menghibur diri demi membunuh sepi
Bayang-bayang hitam lekat saja memburu
Kapankah terbuka selimut rindu?
Anak manis berambut panjang,
selintas kau datang
Tinggalkan merah goresan cinta
Tak gampang 'ku lupa
Anak manis, tengok jantungku
yang menyimpan rindu
Anak manis, sambut tanganku, usirlah mimpiku
Sanggupkah kutunggu kerling mata bermakna
Dengar denting harpa menikam pagi buta
Salahkah bila aku jatuh cinta
Mestinya engkau bertanya
gadis mana yang menawanku
Matanya bening, polos sikap, dan jujur
Tak berlebihan menangkap kasih sayang
Inikah pertanda kabut terbuka?
Anak manis berambut panjang,
selintas kau datang
Tinggalkan merah goresan cinta
Tak gampang 'ku lupa
Anak manis, tengok jantungku
yang menyimpan rindu
Anak manis, sambut tanganku, usirlah mimpiku
Sanggupkah kutunggu kerling mata bermakna?
Dengar denting harpa menikam pagi buta
Salahkah bila aku jatuh cinta


Nyanyian Rindu - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nyanyian Rindu

Coba engkau katakan padaku
apa yang seharusnya aku lakukan
bila larut tiba wajahmu terbayang
Kerinduan ini semakin dalam

Gemuruh ombak di pantai Kuta
Sejuk, lembut angin di bukit Kintamani
Gadis-gadis kecil menjajakan cincin
tak mampu mengusir kau yang manis

Bila saja kau ada di sampingku,
sama-sama arungi danau biru
Bila malam mata enggan terpejam
Berbincang tentang bulan merah ho

Du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du

Coba engkau dengar lagu ini
Aku yang tertidur dan tengah bermimpi
Langit-langit kamar jadi penuh gambar
wajahmu yang bening, sejuk, segar

Kapan lagi kita akan bertemu
meski hanya sekilas kau tersenyum
Kapan lagi kita nyanyi bersama
Tatapanmu membasuh luka, ho

Du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du


Nyanyian Siang Dan Malam - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nyanyian Siang Dan Malam

Terdengar dentingan kecapi sumbang
mengalir dan menyeruak
seperti percik-percik air pancuran
membasuh dan menyiram jiwa

Di tengah hiruk pikuk dan cucuran peluh
ia menyayat menikam
Sepasang sepatu robek berdebu
tergolek setia menunggu

Tudung jerami kacamata gelap
Kukunya hitam lusuh dan kasar
menggapai-gapai di dawai karatan
Senyumnya kering dan getir

Sebuah nyanyian usai dipetik
ada tepuk tangan riuh
Ia menggapai tongkat kehidupan
Renggangkan jemari tangan

Tudung jerami kacamata gelap
Kukunya hitam, lusuh, dan kasar
menggapai-gapai di dawai karatan
Senyumnya kering dan getir

Tersenyum lega untuk segalanya
Begitu jantan perkasa
Perjuangan dalam gelap dan pekat
Nyanyian siang dan malam
Nyanyian siang dan malam


Nyanyian Suara Hati - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Nyanyian Suara Hati

Seringkali aku merasa jengah dan sungkan
bicara tentang saudara kita
yang terhimpit derita kemiskinan
Sebab sesungguhnya mereka mungkin
lebih terhormat di mata alam
Sebab sesungguhnya mereka mungkin
lebih berharga di mata Tuhan
Kadangkala aku bahkan merasa cemburu
melihat senyum polos dan lepas
meski sambil menahan kelaparan
Maka sesungguhnya mereka lebih kaya
meskipun tanpa harta
Maka sesungguhnya mereka lebih bahagia
Dapat mensyukuri yang dimiliki
Sesungguhnyalah aku ingin belajar
sikap mereka menjalani hidup
Angin, tolonglah bawakan aku
sepotong kertas dan pena tajam
Akan kutulis tebal-tebal
pelajaranmu lewat diam
Kadangkala aku bahkan merasa cemburu
melihat senyum polos dan lepas
meski sambil menahan kelaparan
Maka sesungguhnya mereka lebih kaya
meskipun tanpa harta
Maka sesungguhnya mereka lebih bahagia
Dapat mensyukuri yang dimiliki
Sesungguhnyalah aku ingin belajar
sikap mereka menjalani hidup
Angin, tolonglah bawakan aku
sepotong kertas dan pena tajam
Akan kutulis tebal-tebal
pelajaranmu lewat diam
Akan kusimpan dalam-dalam
pelajaranmu lewat diam


Opera Tukang Becak - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Opera Tukang Becak

Ia melangkah terhuyung
menyeret tubuh yang kurus
Mencari sudut terlindung teduh dari terik mentari
Menatap jalan lengang di depan yang tak ada harapan

Kakinya mengayuh angin,
naluri kebiasaan
terlalu bodoh untuk mengerti segala macam aturan
Yang dia tahu dan dirasakan hilang pencaharian

Tertidurlah dan bermimpi
mengayuh beca ke teluk Jakarta
Berhentilah sampai di sana,
peluit berdesing di telinga
ho ho ho ho

La la la la la la la ia pun melompat
La la la la la la la ia pun menyingkir
La la la la la la la ia bersembunyi

Ia teringat sesuatu,
sepetak sawah di kampung
Memberi nafas dan ketenteraman, kenapa ditinggalkan
Ia tersadar dan ingin pulang, malu pun ditepiskan

Sanak famili menyambut
tangan terbuka, si anak hilang
berkubang bersama di sawah
Terasa maknanya dilahirkan
ho ho ho ho

La la la la la la la ia pun tersenyum
La la la la la la la ia pun bernyanyi
La la la la la la la digenggam hari ini
La la la la la la la ho ho ho ho ho ho
La la la la la la la ho ho ho ho ho ho


Orang-Orang Terkunci - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Orang-Orang Terkunci

Dari sudut-sudut mataku
mengalir butir air bening
kuhapus dengan rambut anakku
yang tidur dipeluk ibunya

Hari demi hari kulewati
usai sudah hukumanku
kuayun langkah kebebasan
kuhirup nafas kerinduan

Kini aku pulang
semoga dapat diterima
ingin kubuktikan maknanya bertobat
seperti impianku
akan kubangun kecerahan
kubaktikan sisa hidup untuk kebajikan
Namun ternyata apa yang kuterima
semburan ludah sumpah serapah

Dalam kegelapan mata ini
dukaku panas terbakar
apapun yang di depanku
rasanya ingin kuhempaskan

Betapa aku terluka
perjuanganku sia-sia
apakah orang sepertiku
harus terkucil selamanya

Ke manakah
harus kubuang kegetiran
langit yang kutatap pun
berpaling dariku

Di manakah
keluhanku akan didengar
semua jalan telah tertutup
buat namaku

Yang kupelajari dari buku suci
tak ada kata terlambat untuk bertobat
nyatanya jiwaku tetap terpidana
sesungguhnya aku telah mati
dalam hidup


Orator - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Orator

Kita adalah sepasukan burung Garuda jantan
yang hendak merebut kota dari cengkeraman kaum munafik
hm loba dan tamak

Seharian kuku-kuku kita telah tajam diasah
bakal merobek topeng-topeng manis,
kedok dari kebusukan dan kelicikan hm segera hentikan

Sejak kemarin di kota ini telah penuh dengan kekotoran
Bau bangkai tanpa terlihat mayat, bau wangi tanpa ada kembang
Buktikanlah bahwa kemerdekaan bukan hanya sebuah sandiwara
Bersaksilah bahwa kemerdekaan benar-benar telah jadi milik kita

Kita mencoba jadi seperangkat alat untuk membasmi
tikus dan rayap, nyamuk dan lalat,
semua pengkhianat di tanah ini, hm di negeri ini

Sejak kemarin di kota ini telah penuh dengan kekotoran
Bau bangkai tanpa terlihat mayat, bau wangi tanpa ada kembang
Buktikanlah bahwa kemerdekaan bukan hanya sebuah sandiwara
Bersaksilah bahwa kemerdekaan benar-benar telah jadi milik kita


Pengemis Dan Tukang Copet - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Pengemis Dan Tukang Copet

Anak lelaki kering kerontang
bersandar di besi palkam, mata terpejam
Sepotong roti yang digenggam tak dapat sembunyikan
Dia pasti anak derita, dia anak gelandangan
Lelaki tua rambut beruban
menjulurkan kepala saat lewat melintas
untuk menengok sahabatnya si kecil kurus kering
Sepanjang gerbong ditelusuri menyambung hari ini
Ditepuknya pundak si kurus kering
Lutut tertekuk rapat ke dada
Diguncangkan tulang belulang
Tetap diam tak bergeming hm hm
Menangis si tua sendirian
Sahabat yang setia mati kelaparan
Burung gereja berkerumun belasungkawa
Direbahkan tubuh dan diam , ia putus asa
Bacalah di koran hari ini
Dua orang lelaki tua dan muda
Mati bersama berpelukan di atas palka
Pencopet tua dan pengemis sahabat sejati
hm hm hm hm du du du du du du du


Perjalanan - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Perjalanan

Perjalanan jiwa menelusuri waktu,
menata suratan takdir, kulangkahi sejuta kendala
Perjalanan kelam menjaring hari depan
Kukubur mimpi buruk, semoga saja tak akan terulang

Aku harus jadi lelaki yang seutuhnya lelaki
Tangis kubuang dada kubusungkan,
duka, dan derita kusembunyikan

Matahari bangkitlah bersamaku,
rembulan purnama bersamaku,
bintang-bintang berpijar bersamaku
debur ombak gemuruh bersamaku

Aku lebur dengan langit,
aku lebur dengan bumi

Perjalanan diam menembus relung hati,
menghimpun ketegaran, melewati s'gala rintangan

Aku harus jadi lelaki yang seutuhnya lelaki
Tangis kubuang dada kubusungkan,
duka, dan derita kusembunyikan

Matahari bangkitlah bersamaku,
rembulan purnama bersamaku,
bintang-bintang berpijar bersamaku
debur ombak gemuruh bersamaku

Aku lebur dengan langit,
aku lebur dengan bumi


Perjalanan Menjaring Matahari - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Perjalanan Menjaring Matahari

Perjalanan jiwa menelusuri waktu,
menata suratan takdir, kulangkahi sejuta kendala
Perjalanan kelam menjaring hari depan
Kukubur mimpi buruk, semoga saja tak akan terulang

Aku harus jadi lelaki yang seutuhnya lelaki
Tangis kubuang dada kubusungkan,
duka, dan derita kusembunyikan

Matahari bangkitlah bersamaku,
rembulan purnama bersamaku,
bintang-bintang berpijar bersamaku
debur ombak gemuruh bersamaku

Aku lebur dengan langit,
aku lebur dengan bumi

Perjalanan diam menembus relung hati,
menghimpun ketegaran, melewati s'gala rintangan

Aku harus jadi lelaki yang seutuhnya lelaki
Tangis kubuang dada kubusungkan,
duka, dan derita kusembunyikan

Matahari bangkitlah bersamaku,
rembulan purnama bersamaku,
bintang-bintang berpijar bersamaku
debur ombak gemuruh bersamaku

Aku lebur dengan langit,
aku lebur dengan bumi


Pesta - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Pesta

Pada sebuah pesta aku
kehilangan sesuatu
Bukan yang nampak di mata
tapi yang ada di dalam
hm hm ho... la la

Kalian pasti menyangka
aku jatuh cinta
Bukan itu yang kumaksudkan
Aku kehilangan diriku

Pada sebuah pesta dansa
aku merasa hilang
Langit-langit seperti berputar
hm berputar
Aku seperti bayi yang serba tak
mengerti
hm hm ho... hm la la
hm hm ho la hm o la la

Ketika seorang dara
memaksaku berdansa
Aku merasa geli sendiri
sebab, itu tak mungkin
hm hm ho... la la

Apalagi cara berdansa
mana mampu kulakukan
Sedang menyentuh kulit perempuan
aku tak berani

Pada sebuah pesta dansa
aku jadi teringat
Waktu ibuku di kampung
menumbuk padi
Sebab, musik berdetak seperti lesung
di talu
hm hm ho... hm la la
hm hm lo la hm o la la


Potret Anak Harapan - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Potret Anak Harapan

Terbayang di pelupuk mataku
derita mereka yang terusir tergusur
Tangis tersembunyi, amarah tersekat
dalam rongga dada duka haru biru

Lelaki tua runduk merangkak
menyuruk ke puing gubuk kardus bekas
Ada yang tertinggal, potret anak harapan
telah remuk bercampur tanah bongkaran

Oh! ya ia beringas mengumpat-umpat
Oh! ya ia menghardik berkeliling

Hilang satu-satunya harapan
Bertahan hidup hanya percuma
Habis nafas di ujung raungan
Rebah tundas berkalang tanah

Oh! ya ia beringas mengumpat-umpat
Oh! ya ia menghardik berkeliling

Hilang satu-satunya harapan
Bertahan hidup hanya percuma
Habis nafas di ujung raungan
Rebah tundas berkalang tanah

hu hu hu hu hu hu hu hu hu hu


Potret Hitam Putih - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Potret Hitam Putih

Coba kalian dengar lagi satu cerita dariku
Adalah seseorang bersiul riuh tak menentu
Ia hanya ingin membuang deburan resah di hati
Ia hanya ingin melepas dendam panas membakar sepi

Setelah lepas SMA terpaksa jadi anak jalanan
Digantungkan rindu bangku-bangku pada malam hening dan bisu
Dibayangkan kawan sebaya telah pada sarjana
Sedang baginya bertumpuk beban, tak seranta dirampungkan

Tak pelak lagi adalah si bungsu
Jalan tertatih tapi tak ada ragu
Sekarang ia coba bernyanyi bagi siapa saja,
bagi bapak ibunya, bagi kakak-kakaknya, bagi semua kerabatnya,
bagi kekasihnya, bagi semua
Ia senandungkan tentang keindahan, tentang kekotoran,
tentang kelicikan, tentang kejantanan,
tentang kehidupan, tentang cinta
Masih ada saja yang belum ditemukan

Coba mari kita simak lagi apa yang tengah dikerjakan
Sanggupkah dia melintas menentang arus yang deras
Tak ada salahnya bila kita turut berdoa
agar terkuak hambatan, agar sampai tujuan

Tak pelak lagi adalah si bungsu
Jalan tertatih tapi tak ada ragu
Sekarang ia coba bernyanyi bagi siapa saja,
bagi bapak ibunya, bagi kakak-kakaknya, bagi semua kerabatnya,
bagi kekasihnya, bagi semua
Ia senandungkan tentang keindahan, tentang kekotoran,
tentang kelicikan, tentang kejantanan,
tentang kehidupan, tentang cinta
Masih ada saja yang belum ditemukan


Puisi Bulan Madu - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Puisi Bulan Madu

Dalam kesempatan yang lama kutunggu
Cuaca cerah memancar sinar rembulan
membantuku membunuh kegalauan jiwa
Bunga tulip mekar subur di dada

Dalam percintaan yang hangat menggebu
marilah kita saling melebur diri
Simpanlah cintaku sedalam-dalamnya
Cintamu pun lekat di jantung hati

Buang jauh-jauh onak dan duri
Mari kita lintasi semua bumi
Pejamkan matamu, hirup kenyamanan
Cinta telah terpatri selamanya

Bersama kita dengar nyanyian bunga
Mimpi-mimpi yang usang kita kubur
Menggenggam hari ini seerat mungkin
Perjalanan kita masih sangat panjang

Buang jauh-jauh onak dan duri
Mari kita lintasi semua bumi
Pejamkan matamu, hirup kenyamanan
Cinta telah terpatri selamanya


Rembulan Menangis - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Rembulan Menangis

Rembulan menangis
di serambi malam ho
Intan buah hatimu dicabik tangan-tangan serigala
Bintang-bintang muram,
beku dalam luka ho
Untukmu saudaraku kami semua turut berduka
Lolong burung malam di rimba ho
melengking menyayat jiwa
Tangis kami pecah di batu
duka kami remuk di dada
Doa kami bersama-sama untukmu, untukmu
Angin pun menjerit
badai bergemuruh ho
Semuanya marah
hanya iblis terbahak, bersorak
Lolong burung malam di rimba ho
melengking menyayat jiwa
Tangis kami pecah di batu
duka kami remuk di dada
Doa kami bersama-sama untukmu
Lolong burung malam di rimba ho
melengking menyayat jiwa
Tangis kami pecah di batu
duka kami remuk di dada
Doa kami bersama-sama untukmu
untukmu, untukmu, untukmu, untukmu


Rindu Kehadiranmu - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Rindu Kehadiranmu

Betapun jauhnya aku mengembara tak dapat kulepaskan
SuaraMu berbisik lewat kedalaman jiwa
Ketika ombak di lautan melambung, memecah keheningan
Aku rindu kehadiranMu meski hanya lewat mimpi

Kukirimkan untaian kata indah dalam nyanyian
lewat matahari, rembulan, dan taburan bintang
Kauberikan cintaMu maha luas bak bentangan samudera
Kuarungi dengan sujud dan ketulusan

Betapa pun rindunya aku ingin bertemu denganMu
Terasa panjang hari-hari yang harus kulewati
Betapa banyak kanvas kugores lukisan wajahMu
Namun tak dapat kureka keteduhanNya

Kukirimkan untaian kata indah dalam nyanyian
lewat matahari, rembulan, dan taburan bintang
Kauberikan cintaMu maha luas bak bentangan samudera
Kuarungi dengan sujud dan ketulusan

Betapa pun rindunya aku ingin bertemu denganMu
Terasa panjang hari-hari yang harus kulewati
Betapa banyak kanvas kugores lukisan wajahMu
Namun tak dapat kureka keteduhanNya


Rindu Selintas Bayang - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Rindu Selintas Bayang

Mengapa dadaku terasa berdebar-debar
ketika engkau menatapku
Jiwaku terasa terbang melayang
Kupejamkan mata dan kuusir
bayang-bayang wajahmu
Sambil terus aku mencoba menerka
apakah keinginanmu
Mengapa engkau pergi saat aku mencoba
menghampirimu dengan gemetar
Nyaliku telah rebah terkapar
Tolong beri aku isyarat
harus terus ataukah menyerah
Jangan biarkan aku terjerembab ke dalam
ketidakpastian
Semakin jauh aku pergi semakin terasa rinduku
Malangnya angin tak berhembus datang ke arahku
Seiring berlalunya waktu 'ku bertanya kepada ilalang
haruskah aku mencarimu ataukah mesti aku lupakan
Mengapa semua terasa menyakitkan
Mungkin aku yang tak tahu diri
Tenggelam di dalam mimpi siang hari
ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho
Semakin jauh aku pergi semakin terasa rinduku
Sungguh aku rindu, aku rindu, aku rindu
Seiring berlalunya waktu 'ku bertanya pada ilalang
Di manakah engkau
Aku rindu, aku rindu, aku rindu


Rinduku Menggumpal - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Rinduku Menggumpal

Kapankah kau datang? Senjakala telah mulai turun
Aku selalu membaca ribuan cerita yang kau tulis
Dulu kita sering berjalan seiring
berdiskusi panjang sambil menghitung
jejak langkah kita yang tertinggal
ho

Kapankah kau hembuskan semangatmu yang panas membara?
Aku tetap percaya engkau sahabatku yang sejati
Rinduku menggumpal, mimpiku mengkristal
Meskipun diterjang badai prahara
ketulusan hati tak akan tumbang
ho ho

Maka kita tak pernah saling menyapa,
maka kita tak pernah ingin bersekutu,
maka kita hanya saling memandang,
maka kita hanya menyimpan kata ho ho ho dalam diam,
hm dalam diam

Maka kita tak pernah saling menyapa,
maka kita tak pernah ingin bersekutu,
maka kita hanya saling memandang
sebab kita tak ingin saling melukai
Maka kita hanya menyimpan kata ho ho ho dalam diam
ho dalam diam
hm dalam diam


Sajak Pendek Bagi I.R. - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Sajak Pendek Bagi I.R.

Kusimpan asa di rerumputan
tempat kita pernah berjalin tangan
Nafasku dan nafasmu saling bertautan
Meniti kasih di selembar benang
du du du du du du du du du du du du

Kubunuh rindu di sudut ruang
tempat kita pernah mesra berbincang
yang kini tumbuh menjadi dendam
Kau bakar cinta, kau tikam luka

Haruskah aku kalah lagi setelah kalah dan kalah
Mestikah aku jatuh lagi setelah jatuh dan jatuh
Atau harus aku gali kubur kita berdua
dan kutancapkan tonggak kayu atas kemenanganku
Keputusannya ada pada sikapmu dan suasana di batinku
Tuhan, maafkan aku ho

du du du du du du du du du du du du du du du du du

Haruskah aku kalah lagi setelah kalah dan kalah
Mestikah aku jatuh lagi setelah jatuh dan jatuh
Atau harus aku gali kubur kita berdua
dan kutancapkan tonggak kayu atas kemenanganku
Keputusannya ada pada sikapmu dan suasana di batinku
Tuhan, maafkan aku ho

du du du du du du du du du du du du du du du du du


Saksikan Bahwa Sepi - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Saksikan Bahwa Sepi

Dengarlah suara gemercik air
di balik rumpun bambu di sudut dusun
Lihatlah pancuran berdansa riang
Menyapa batuan, menjemput bulan

Ada perempuan renta menimba
Terbungkuk namun sempat senandungkan tembang
Sedang di balik pagar gadis berdendang
tengah mandi telanjang

Dengarlah suara nafas jalanan
di balik gedung tinggi, di bawah terik
Lihatlah geriap lalu lalang disapu debu panas
Kasih pun sirna

Ada perempuan tua berdandan
bergincu tebal senandungkan dosa
Sedang di balik dinding jejaka gelisah
menunggu saat berkencan

Sangatlah nyata beda antara berdiri di bebukitan sejuk
dengan di bawah terik matahari
Saksikan bahwa sepi lebih berarti dari keriuhan
Saksikan bahwa sepi lebih berarti dari keriuhan


Seberkas Cinta Yang Sirna - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Seberkas Cinta Yang Sirna

Masih sanggup untuk kutahankan
Meski telah kau lumatkan hati ini
Kau sayat luka baru di atas duka lama
Coba bayangkan betapa sakitnya
Hanya Tuhanlah yang tahu pasti
apa gerangan yang bakal terjadi lagi
Begitu buruk telah kau perlakukan aku
Ibu, menangislah demi anakmu
Sementara aku tengah bangganya
mampu tetap setia meski banyak cobaan
Begitu tulusnya kubuka tanganku
Langit mendung, gelap malam untukku
Ternyata mengagungkan cinta
harus ditebus dengan duka lara
Tetapi akan tetap kuhayati
hikmah sakit hati ini
telah sempurnakan kekejamanmu
Petir menyambar hujan pun turun
Di tengah jalan sempat aku merenung
Masih adakah cinta yang disebutkan cinta
bila kasih sayang kehilangan makna?
Ternyata mengagungkan cinta
harus ditebus dengan duka lara
Tetapi akan tetap kuhayati
Hikmah sakit hati ini
Telah sempurnakan kekejamanmu


Sebuah Tragedi 1981 - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Sebuah Tragedi 1981

Dia nampak tegah berdiri, gagah perkasa
Berteriak tegas dan lantang, ia nakhoda
Sebentar gelap hendak turun
Asap tebal rapat mengurung
Jeritan yang panjang, rintihan yang dalam,
derak yang terbakar, dia tak diam
du du du du du du du du du du du du

Dia nampak sigap bergerak di balik api
Seperti ada yang berbisik, ia tersenyum
Bila bersandar kepadaNya
terasa ada tangan yang terulur
Bibirnya yang kering serentak membasah
Tangannya yang jantan tak kenal diam

Bertanya kepadaNya, "Mesti apalagi?"
Semua telah dikerjakan tak ada yang tertinggal
Geladak makin terbenam, ho harapan belum pudar
Masih ada yang ditunggu mukjizat dariNya
Atau bila segalanya harus selesai
Pasrah terserah kepadaNya

Dia nampak duduk terpekur tengah berdoa
Ia hadirkan semua putranya, ia pamitan
Tanggung jawab yang ia junjung dan rasa kemanusiaan
ia telah bersumpah selamatkan semua
ia rela berkorban jiwa dan raga
du du du du du du du du du du du du

Di tengah badai pusaran air tegak bendera
Ia t'lah gugur begitu jantan, ia pahlawan
Pengorbanannya patut dikenang, jasa-jasanya pantas dicatat
Taburkanlah kembang di atas kuburnya
Berbelasungkawa bagi pahlawan


Sejoli Kasih Sarman Dan Lasmi - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Sejoli Kasih Sarman Dan Lasmi

Sepasang kekasih yang terjerat
lingkaran cinta yang menggebu
Setiap kali mereka sempat bertemu
rindu hanya mengalir lewat pandang

Di sudut jantung yang kering tandus
cinta sejati telah dipatri
Meskipun selalu dibelenggu was-was
satu saat mereka dipisahkan

Sarman hanya punya cinta setulusnya
untuk Lasmi gadis ikal mayang
Mereka berdua telah sepakat
membuka ladang cinta yang musykil
Sarman hanya buruh pekerja kasar,
Lasmi putri pejabat negeri
Bertekad membina kasih bersemi
Menyeberangi takdir berjalin jari
hu hu hu

Seperti petir di tengah hari
Ada kabar yang menggemparkan
Sarman dengan sepenuh kejantanan
melamar Lasmi si gadis impian

Sungguh-sungguh di luar dugaan
Pejabat negeri tak keberatan
Berlangsunglah pesta kawin sederhana
dengan segala hikmat dan sukacita

Sarman hanya punya cinta setulusnya
untuk Lasmi gadis ikal mayang
Mereka berdua telah sepakat
membuka ladang cinta yang musykil
Sarman hanya buruh pekerja kasar,
Lasmi putri pejabat negeri
Bertekad membina kasih bersemi
Menyeberangi takdir berjalin jari
hu hu hu hu hu hu... hu hu hu...
du du du du du du


Selingkuh - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Selingkuh

Aku tak pernah menghitung langkahku sendiri
Bermula dari kanan atau dari kiri ho ho
Kumpulan kumbang terbang bersama
t'lah membuka pesta pora
Aku terselip di antara mereka
Aku merasa seperti telanjang di sini
Butir-butir keringatku deras mengucur ho ho
Musik berderak semakin keras
Kupusatkan s'luruh fikiran
Kuhitung langkahku satu demi satu
Berdansa di sebuah pesta
Kukumpulkan, kupacu segenap kejantanan
Kulupakan siapa aku
Anak kampung yang tumbuh dari air gunung
hu hu betapapun kucoba langkah selalu terbata
Huh! Aku selingkuh
Uhuh! Dari bayanganku
Menari di atas kursi
Keseimbangan tubuhku tak sanggup kujaga
'ku teringat komedi putar
Hingar bingarnya lebih dapat kurasakan
hu hu betapapun kucoba langkah selalu terbata
Huh! Aku selingkuh
Uhuh! Dari bayanganku
Huh! Aku selingkuh
Uhuh! Dari bayanganku


Senandung Jatuh Cinta - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Senandung Jatuh Cinta

Rambutmu yang hitam panjang jatuh di bahu
Kadang luruh di ujung dagu bila engkau tertunduk
Jemari tanganmu lentik lembut memainkan gitar
Nampaknya rembulan pun terkesima

Lewat satu lagu tak usai kau nyanyikan
Perlahan kau tengadahkan wajah sibakkan rambutmu
Matamu tajam berbinar tembusi kegelapan malam
Burung gagak pun jadi enggan terbang

Sedetik 'ku tertegun dalam kesendirian
Gelap kelam membentang di depan mata
Burung-burung pipit, terbanglah menjauh
Kabarkan pada awan cerita ini:
"Aku lagi jatuh cinta
pada gadis kecil yang memainkan gitar,
pada gadis kecil yang memainkan gitar."

Ombak di laut, perdu di belantara
Kadang mampu menyatu dalam satu lagu
Begitu pun yang kuharap, dapat mempersempit jarak
sikapku dan sifat kekanakanmu

Sedetik 'ku tertegun dalam kesendirian
Gelap kelam membentang di depan mata
Burung-burung pipit, terbanglah menjauh
Kabarkan pada awan cerita ini:
"Aku lagi jatuh cinta
pada gadis kecil yang memainkan gitar,
pada gadis kecil yang memainkan gitar."


Senandung Pucuk Pucuk Pinus - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Senandung Pucuk Pucuk Pinus

Bila kita tak segan mendaki
lebih jauh lagi
Kita akan segera rasakan
betapa bersahabatnya alam
Setiap sudut seperti menyapa
Bahkan teramat akrab
Seperti kita turut membangun
Seperti kita yang merencanakan
Pucuk-pucuk pinus seperti berebut
Bergesek berdesak, berjalin tangan
Ranting kering luruh adalah nyanyian
Selaksa puisi bergayut di dahan
leburlah di sini
Kini tinggal menunggu
datang hembusan angin, ho
Sempurnalah segalanya
Bila kita tak segan menyatu
lebih erat lagi
Kita akan segera percaya
Betapa bersahajanya alam
Lumpur kering adalah pedoman
untuk temukan jalan
Dan butir embun adalah lentera
dalam segenap kegelapan
Pucuk-pucuk pinus seperti berebut
Bergesek berdesak, berjalin tangan
Ranting kering luruh adalah nyanyian
Selaksa puisi bergayut di dahan
leburlah di sini
Kini tinggal menunggu
datang hembusan angin, ho
Sempurnalah segalanya
Pucuk-pucuk pinus seperti berebut
Bergesek berdesak, berjalin tangan
Ranting kering luruh adalah nyanyian
Selaksa puisi bergayut di dahan
leburlah di sini
Kini tinggal menunggu
datang hembusan angin, ho
Sempurnalah segalanya


Sepucuk Surat Cinta - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Sepucuk Surat Cinta

Coba kau tinggalkan aku sendiri
untuk belajar menahan kerinduan
dan untuk menimbang sampai seberapa
kadar cinta kasihku kepadamu
sampai seberapa kesetiaanku padamu

Coba kau biarkan aku berfikir
apa yang mesti kukatakan padamu
Setiap orang selalu saja bicara
tentang masa depan dan masa silam
Aku akan jujur saja kukatakan, "aku cinta padamu"

Kulihat kaki-kaki burung berdansa
Kudengar putik-putik kembang berdendang
Itukah pertanda aku jatuh cinta?
Itukah pertanda hatiku kembali tergugah

Coba kau renungkan sekali lagi
di sisi manakah ‘ku harus berdiri
sebab ini semua tergantung padamu
sedang di sini telah kubuka tanganku
Sekarang tinggal bagaimanakah kau bersikap padaku

Kekerasanmu mulai aku sukai
Sikap-sikapmu pun telah kumengerti
Pandangan hidupmu aku pun setuju
walau kita ada di jalan berbeda
tetapi jelas bahwa tujuan kita sama, padaNya

Benarkah di satu sudutmu, Jakarta
cintaku mulai tumbuh subur
Atau semua ini hanyalah sejenak
seperti yang selalu aku dapati
seperti yang selalu aku temui berakhir


Seraut Wajah - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Seraut Wajah

Wajah yang selalu dilumuri senyum
legam tersengat terik matahari
Keperkasaannya tak memudar
terbaca dari garis-garis di dagu
Waktu telah menggilas semuanya
Ia tinggal punya jiwa
Pengorbanan yang tak sia-sia
untuk negeri yang dicintai, dikasihi
Tangan dan kaki rela kau serahkan
Darah, keringat rela kau cucurkan
Bukan hanya untuk ukir namamu
Ikhlas demi langit bumi
bersumpah mempertahankan setiap jengkal tanah
Wajah yang tak pernah mengeluh
Tegar dalam sikap sempurna,
pantang menyerah
Tangan dan kaki rela kau serahkan
Darah, keringat rela kau cucurkan
Bukan hanya untuk ukir namamu
Ikhlas demi langit bumi
bersumpah mempertahankan setiap jengkal tanah
Merah merdeka, putih merdeka, warna merdeka


Seruling Malam - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Seruling Malam

Bulan keemasan, kuning berkilauan
Terdengar seruling bambu
merayap ke langit, menikam bumi
Bergetar seluruh jagat raya ini
Lengkingan tinggi bagai buluh perindu
adalah tangisan bayi
Diakah anak kita, dia buah cinta kita
Istriku coba redakan tangisnya
Sekelompok burung malam terbang
dan terbitlah bintang kejora
Memancarkan sinar cinta kasih
Bagi anak kita yang suci bersih
Berbahagialah dan bersyukurlah
atas kehadiran anak kita
Ingin kugendong dan kutimang-timang
kuajak engkau bermain
Kenalilah bapakmu, kenali ibumu
dan negeri ini tanah airmu
Segeralah dewasa dalam asuhanku
'kan kubimbing di jalan yang lurus
Jadilah anak berbudi, penuh kebajikan
Menjunjung tinggi harkat kebenaran
Berbahagialah dan bersyukurlah
atas kehadiran anak kita


Sketsa Rembulan Emas - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Sketsa Rembulan Emas

Ketika rembulan emas tenggelam di cakrawala
angin mati dan laut pun terdiam
Hening di sekeliling bumi sunyi, sepi, mencekam
menunggu keputusan sakral, arif, dan bijaksana

Yang tak habis aku mengerti
jeritan kami tak bersuara
Ditelan gemuruh gundah gulana
Mungkin lewat nyanyian akan dapat menyusup,
menguak jendela hatiMu
Dan Kau dengar rintihan kami
Kau dengar jeritan kami

Tuhan, semua terserah titahMu
Merah hitam tanah kami, pucat pasi wajah bumi
hm... hu... tolong, arahkan mata pedang
Mereka-mereka yang memimpin
percaturan dunia, pergolakan dunia

Tuhan, semua terserah titahMu
Merah hitam tanah kami, pucat pasi wajah bumi
hm... hu... tolong, arahkan mata pedang
Mereka-mereka yang memimpin
percaturan dunia, pergolakan dunia

Ho ho ho ho ho
Tuhan, tolonglah
karena hanya Engkau yang dapat mendengar
jerit hati kami
Tuhan, tolonglah
karena hanya Engkau yang dapat mendengar
jerit hati kami


Sketsa Wajah Buram - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Sketsa Wajah Buram

Sketsa wajah goresan pinsil
menyeretku ke gerbang mimpi
melayang jauh ke masa silam
ketika tubuhmu luruh, jiwa pun terbang

Seiring kepak burung elang
Wangi cintamu membiusku
Aku menggigil kerna terbakar
Deburan ombak memisahkan kita

Kerap kupanggili namamu
lewat helaan nafas dalam
Angin, tolong bawa aku terbang
jauh melewati batas angan
agar aku dapat terus bermimpi
ho ho ho ho ho ho

Sketsa wajah yang mulai buram
digilas cuaca dan usia
Waktu tertatih namun terus berputar
Namamu lekat tak pernah hilang

Kerap kupanggili namamu
lewat helaan nafas dalam
Angin, tolong bawa aku terbang
jauh melewati batas angan
agar aku dapat terus bermimpi
untuk membuktikan bahwa cintaku
kekal abadi, kekal abadi, kekal abadi


Tak Pernah Pupus Rinduku - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Tak Pernah Pupus Rinduku

Tak pernah padam rinduku pada laut
Di sana dapat aku menyelam, kubuang kegetiran
Berenang bersama cumi-cumi, bicara dengan ombak

Tak pernah sirna cintaku pada gunung
Di sana dapat kurebahkan jiwa menghirup kesegaran
Bernyanyi bersama daun-daun, bicara dengan embun

Di sini cuaca telah berubah kering dan menyesakkan dada
Burung-burung pun enggan terbang dan malas berkicau
Semakin berat beban fikiran semakin sulit untuk bernafas
Kegelisahan merayap ke puncak, sewaktu-waktu dapat meledak

Tak pernah pupus rinduku pada kampung
Di sana dapat aku merenung berkaca dalam diam
Bergelimang suasana segar bunga-bunga kehidupan

Di sini cuaca telah berubah kering dan menyesakkan dada
Burung-burung pun enggan terbang dan malas berkicau
Semakin berat beban fikiran semakin sulit untuk bernafas
Kegelisahan merayap ke puncak, sewaktu-waktu dapat meledak
Kegelisahan merayap ke puncak, sewaktu-waktu dapat meledak


Tatkala Letih Menunggu - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Tatkala Letih Menunggu

Menunggu ada kalanya terasa mengasyikkan
Banyak waktu kita miliki untuk berfikir
Sendiri seringkali sangat kita perlukan
meneropong masa silam yang telah terlewat

Mungkin ada apa yang kita cari
masih tersembunyi di lipatan waktu yang tertinggal
Mungkin ada apa yang kita kejar
justru tak terjamah saat kita melintas

Menunggu lebih terasa beban yang membosankan
Banyak waktu kita terbuang tergilas cuaca
Sendiri seringkali sangat menyakitkan
Meneropong masa depan dari sisi yang gelap

Mungkin ada apa yang kita takuti
justru t'lah menghadang di lembaran hari-hari nanti
Mungkin ada apa yang kita benci
justru t'lah menerkam menembusi seluruh jiwa kita
ho ho ho

Mungkin ada apa yang kita takuti
justru t'lah menghadang di lembaran hari-hari nanti
Mungkin ada apa yang kita benci
justru t'lah menerkam menembusi s'luruh jiwa kita

Memang seharusnya kita tak membuang semangat masa silam
Bermain dalam dada
setelah usai mengantar kita tertatih-tatih sampai di sini
ho ho ho ho


Taubat - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Taubat

KepadaMu ingin kupersembahkan bakti dan sujudku
Sekian lama terselubung dalam langit
namun aku tetap setia ho ho

Mencari Engkau yang memberi kehidupan
dan senantiasa akan menjaga ho ho
Biarlah jiwa kupasrahkan, peluklah
ragaku di dalam dekapanMu

KepadaMu ingin aku tumpahkan segala-galanya
Jalan panjang telah aku lewati
menyusuri kegelapan ho ho

Secercah sinar yang gemintang merasuk,
membuka seluruh kesadaranku ho ho
Di mana aku dapat rebah tenteram
tidur lena dalam pelukanMu?

Mencari Engkau yang memberi kehidupan
dan senantiasa akan menjaga ho ho
Biarlah jiwa kupasrahkan, peluklah
ragaku di dalam dekapanMu

Secercah sinar yang gemintang merasuk,
membuka seluruh kesadaranku
Di mana aku dapat rebah tenteram
tidur lena dalam pelukanMu


Tentang Seorang Sahabat - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Tentang Seorang Sahabat

Ibu, izinkanlah aku bicara
Dengarkanlah dan jangan kau hentikan
cerita yang hendak aku paparkan
Dan semestinya engkau dapat mengerti
cintaku telah menggumpal dan membeku di dalam dada

Ibu, biarkan aku jadi lelaki
Rasanya aku telah cukup dewasa
dan akan bijak mengambil keputusan
Jangan kau kurung dengan peraturanmu
Berikan kebebasan untuk memilih tambatan hati

Ibu, kemarin aku bertemu dia,
gadis sempurna mengguncangkan hati
Ibu, izinkan aku jatuh cinta
Jangan kaupaksa atas pilihanmu

Lihatlah betapa aku hanya gemetar,
mulutku kelu, wajah bagai terbakar
Ombak bergulung dan angin di pantai saksi kegagalanku

Ibu, ke manakah wajah harus kusembunyikan?
Aku yang dilahirkan sebagai lelaki
tak mampu memandang apalagi bicara
Belenggu ini terlalu erat mengikat
Telah punah kejantanan yang kumiliki
Semoga kau mengerti

Ibu, kemarin aku bertemu dia,
gadis sempurna mengguncangkan hati
Ibu, izinkan aku jatuh cinta

Jangan kaupaksa atas pilihanmu
Lihatlah betapa aku hanya gemetar,
mulutku kelu, wajah bagai terbakar
Ombak bergulung dan angin di pantai saksi kegagalanku


Tetes Tetes Doa Kami - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Tetes Tetes Doa Kami

Ada seberkas sinar menyelinap jatuh di ilalang
Tersentak 'ku bangun dari impian
Aku melangkah susuri sungai
kembali mencari kegaibanMu

Suara jengkerik bernyanyi menyusup dan menggeletar
Kegaduhan ini begitu sepi
Seperti diam, seperti mati
Yang nyata hanyalah aku sendiri

Jangan Engkau menganggap aku mengusik istirahMu
Dada ini seakan hendak meledak
Sekian lama menahan rindu
Betapa pun jauh yang t'lah kutempuh

Coba Engkau isyaratkan bahwa Engkau ada di sampingku
Seperti yang tertulis dalam firmanMu
Seperti bintang, bagai rembulan
menyiram melegakan jiwaku

Aku dan istriku setiap saat berdoa
Agar Engkau peluk kami berdua
Aku dan istriku setiap waktu bersyukur
atas s'gala yang telah Engkau limpahkan

Kami tengah berjuang
meraih bintang-bintang,
tembus kepekatan mega
Ulurkanlah tanganMu, taburkanlah kasihMu,
puji kehadiranMu, amin

Semoga Engkau mendengar apa yang aku idamkan
adalah hakekat bahagia sejati
Kupertaruhkan segala-galanya
padangilah jalan kami berdua

Aku dan istriku setiap saat berdoa
Agar Engkau peluk kami berdua
Aku dan istriku setiap waktu bersyukur
atas s'gala yang telah Engkau limpahkan

Kami tengah berjuang
meraih bintang-bintang,
tembus kepekatan mega
Ulurkanlah tanganMu, taburkanlah kasihMu,
puji kehadiranMu, amin
puji kehadiratMu, amin


Titip Rindu Buat Ayah - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Titip Rindu Buat Ayah

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
namun kau tetap tabah hm

Meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin sarat
kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm

Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia

Ayah, dalam hening sepi kurindu
untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk hm

Namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia


Untuk Kita Renungkan - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Untuk Kita Renungkan

Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tegaklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat 2x

Anugerah dan bencana adalah kehendakNya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya 2x

Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah

Memang, bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan, masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista... oh
Tuhan pasti telah memperhitungkan

Amal dan dosa yang telah kita perbuat
Kemanakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari, hanya tunduk sujud padaNya

Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum... oh
Berubahlah agar Dia tersenyum


Untukmu Kekasih - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Untukmu Kekasih

Ingin berjalan berdua denganmu kekasih
lewati malam setelah usai rinai gerimis
lelawajar luruh dengan rumput biru
jemari tangan kita lekat jadi satu
pipimu memerah hasratku merekah
kenapakah waktu tertinggal jauh?

Ku katakan kepadamu tentang hijau huma
yang bakal kita kerjakan dengan sederhana
kita segera akrab dengan sinar pagi
nyanyikan kupu-kupu hinggap dirambutmu
tersenyum kamu ketawalah aku
kenapakah waktu tertinggal jauh?

Malam suntingkan rembulan untukku
agar cinta tak berpaling dariku
lama aku pelajari satu puisi
sayang bila hanya angin yang mengerti

Oh burung bernyanyilah
demi terjalin cinta


Wajahku Masih Yang Kemarin - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Wajahku Masih Yang Kemarin

Tak pernah aku bermimpi
duduk di atas panggung gemerlap
menyandang gitar dan harmonika
aku mesti bernyanyi

Sorot lampu yang menyilaukan
Ribuan pasang mata menikam
Sudut jantungku rasa bergolak dan
seluruh tubuhku gemetar

Aku berteriak sekerasnya
kupetik gitar secepatnya
kutiup harmonikaku kala nafas terasa lega

Mata pun rapat kupejamkan
terasa hanya sendirian
Bersemangat bicara menumpahkan seluruh
kegalauan yang menggumpal di dada

du du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du du du

Setelah nyanyianku usai
tepuk tangan pun membelah langit
Aku melambung terasa melayang
Rasanya aku tak percaya

Di balik panggung aku berkaca
Wajahku masih yang kemarin
Hanya terasa sepi bergayut
beban yang harus kupikul

Aku berteriak sekerasnya
kupetik gitar secepatnya
kutiup harmonikaku kala nafas terasa lega
Mata pun rapat kupejamkan
terasa hanya sendirian

Bersemangat bicara menumpahkan seluruh
kegalauan yang menggumpal di dada

du du du du du du du du du inilah nyanyianku
du du du du du du du du du du du du yang sejujurnya
du du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du du du


Yang Telah Selesai - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Yang Telah Selesai

Jangankan untuk berfikir
sedang mendengar pun enggan
Jeritan pilu lewat bagai angin
Jantungnya telah membeku ho
Jantungnya telah membeku

Lupa segala-galanya
tak merah, tak juga jingga
Rintihan kelu tak ubah nyanyian
Ibanya telah membatu ho
Ibanya telah membatu

Semakin hari makin tak peduli
Semua harapan t’lah pupus
Matanya kosong, sinarnya binasa,
bibirnya rapat terkunci

Dia bukan milik kita lagi
terselubung dalam sepi
Masa lalunya begitu gelap
Benturan demi benturan
begitu berat menekan

Jangankan untuk menyapa
sedang menoleh pun enggan
Lampu jalanan perlahan padam
Dia hanya pantas dikenang ho
Dia hanya pantas dikenang

Sekali waktu terbangun
nafasnya tersendat-sendat
Sumpah serapah yang ia gumamkan
Dia hanya pantas dikenang ho
Dia hanya pantas dikenang

Semakin hari makin tak peduli
Semua harapan t’lah pupus
Matanya kosong, sinarnya binasa,
bibirnya rapat terkunci

Dia bukan milik kita lagi
terselubung dalam sepi
Masa lalunya begitu gelap
Benturan demi benturan
begitu berat menekan


Yang Terluka - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Yang Terluka

Tersentak dari lamunan ketika kau datang
Seingatku cukup lama engkau sembunyi
Garis wajahmu berubah, tak seperti dulu
murung dan tak bergairah,
kehilangan sinar, kehilangan binar

Buku jarimu terkepal, entah genggam apa
Katup mulutmu terkunci, entah simpan apa
Bola mata dingin pudar diam tak terbaca
Desah nafasmu tersumbat,
kehilangan getar, kehilangan debar

Coba katakanlah kepadaku, aku masih sahabatmu
Derita apakah gerangan yang engkau alami
yang engkau hadapi? ho ho ho ho ho ho ho
Bukan karena cinta tentunya
Mungkin karena putus asa
Kehilangan percaya diri, kehilangan tempat berpegang

Coba katakanlah kepadaku, aku masih sahabatmu
Derita apakah gerangan yang engkau hadapi
Bukan karena cinta tentunya
Mungkin kerna putus asa
Kehilangan percaya diri

Kenapa tak engkau coba raih
dari lubuk jiwa paling dalam, iman

Kenapa tak engkau coba raih
dari lubuk jiwa paling dalam, iman

ho ho ho ho ho


Yogyakarta - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Yogyakarta

Seperti debu, tajam menerpa mata
Aku tersentak dari lamunan
ketika kubuka tirai jendela
Seperti angin, lembut menyusup jiwa

Aku terpejam, kuhirup nafas dalam
di gerbang kotaku, Yogyakarta
Hari ini aku pulang, hari ini aku datang
bawa rindu, bawa haru, bawa harap-harap cemas

Masihkah debu jalanan menyapa gerak langkahku
Masihkah suara cemara mengiringi nyanyianku
Seperti bintang diam menunggu fajar
Aku berfikir untuk membangunkanmu

Bergumul dengan gelora nafasmu
Di sini aku ditempa, di sini aku dibesarkan
Semangatku, keyakinanku, keberadaanku pun terbentuk
Masih aku pelihara kerinduanku yang dalam

Setiap sudutmu menyimpan derapku, Yogyakarta
Setiap sudutmu menyimpan langkahku, Yogyakarta
mmmm hoo


Zaman - Ebiet G. Ade

Lirik lagu: Zaman

Lelaki yang tersuruk di ketiak angin
Langkahnya terhambat, gamang, dan serba canggung
Gugup terbata-bata, hilang percaya diri
meski bersikeras tegak nampak tak ada daya

Wajahnya yang tampan bahkan terlalu manis
ditambahi polesan lengkaplah kegagalan
Jalan lenggang gemulai, enteng seperti kapas
Tak tercermin sikap jantan sebagaimana kodratnya lelaki

Ia bersembunyi menyimpan tangis yang tak kuasa dibendung
Ia jatuh cinta namun keburu sadar itu tak wajar
Tanda tanya bergolak di dalam fikirannya, "Berdosakah?"
Sedang ia pun tak menghendaki
Siapa gerangan yang dapat membantu menjawabnya?

Perempuan dongak di atas angin
Kepalanya bengkak penuh mimpi kekerasan
Tubuh sintal dan tegap menampilkan kejantanan
Tak tercermin sikap lembut sebagaimana kodratnya

Rambutnya yang kasar kotor berdebu
Diisapnya cerutu bibir retak terbakar
Langkah dihentak-hentak, galak seperti singa
Ia ingin tampil lengkap sebagaimana layaknya lelaki

Aku punya gagasan untuk mempertemukan mereka berdua
agar saling isi dengan cerita derita duka lara
Barangkali nanti tumbuh naluri sejati
dan kembali seperti sediakala
Semua jawabnya hanyalah Tuhan yang mengerti
Sekali lagi jawabnya hanya Tuhan yang mengerti


Akhirnya selesai juga, hehehe panjang banget ya. Ok demikianlah lirik lagu ebiet g ade kumpulan lengkap nya. Semoga puas ya bisa karaokean panjang lagu ebiet g ade nya. jika ingin request lirik lagu yang lainnya silahkan meninggalkan pesan dikolom komentar, terimakasih salam cantik.

Semua konten yang tersedia di Lagump3mu.com adalah Hak Cipta dari pengarang atau penciptanya. Kami hanya berbagi informasi saja dan tidak untuk keuntungan secara komersial. lirik lagu nasional, lirik lagu daerah, lirik lagu jawa, lirik lagu campursari, lirik lagu tarling, lirik lagu sunda, lirik lagu batak, lirik lagu bugis, lirik lagu banjar, lirik lagu dangdut, lirik lagu keroncong, lirik lagu pop, lirik lagu jazz, lirik lagu rock, reggae, lirik laguhip hop, lirik lagu rap, lirik lagu malaysia, lirik lagu india, lirik lagu mandarin, lirik lagu arab gambus, dan lirik lagu barat terbaru dan terpopuler. dan lain- lainnya.
FAST DOWNLOAD

No comments

Powered by Blogger.